AYOBOGOR.COM - Pemerintah saat ini tengah mengupayakan program ketahanan pangan nasional di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Hal tersebut diwujudkan dengan berbagai program mulai daei aspek pertanian. Seperti Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, demi menjaga ketahanan pagan, dia mengharapkan petani Indramayu mampu meningkatkan produktivitas gabah kering.
Mengingat Indramayu saat ini menjadi wilayah di Jawa Barat yang memiliki produksi gabah kering tertinggi secara nasional, yaitu mencapai 1,5 ton pertahun.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Herman saat Rakor Program Percepatan Optimalisasi Pencapaian Indikator Makro Pembangunan di Kantor Bupati Indramayu, Rabu, 3 Juli 2024.
Dikesempatan tersebut Herman berharap di tahun 2024 ini Indramayu mampu meningkatkan produksi Gabah Kering Giling (GKG) sampai 1,8 juta ton.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah menstimulasi dengan bantuan pompanisasi yang sebelumnya telah diberikan kepada kelompok tani dibeberapa desa.
Contohnya kelompok tani di wilayah Bangodua yang kini telah mendapatkan bantuan pompa untuk mengairi lahan pertaniannya.
Baca Juga: Alhamdulillah, KPM PKH Kategori Ini Dapat Uang Tambahan Rp400 Ribu Pencairan Bansos PKH Tahap 4
Program pompanisasi ini pemerintah daerah bekerjasama dengan Kementerian Pertanian untuk mengatasi gagal panen akibat musim kering yang berkepanjangan.
Dengan pompanisasi ini Pemerintah optimis bisa mempertahankan produksi padi di musim kemarau sekalipun.
Dengan stok padi yang melimpah, pemerintah akan mampu menjaga kestabilan harga pangan terutama beras, dan menjaga ketahanan pangan nasional.
Belajar dari pengalam tahun 2023, saat badai el nino menyerang dan mengakibatkan gagal panen hampir merata di Indonesia, dan menyebabkan harga beras meroket, tentu program seperti pompanisasi seperti ini menjadi upaya antisipasi dari kemungkinan kejadian yang berulang.
Di tahun 2024, pemerintah terlihat lebih sigap dalam memberikan program-program efektifnya. Semoga kedepannya Indramayu bisa mewujudkan diri menjadi lumbung padi nasional ya.***