AYOBOGOR.COM - Sebanyak 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) saat ini sedang menantikan penggenapan janji pemerintah soal pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan.
Akankah BLT Mitigasi Risiko Pangan bakal berakhir sebagai janji manis atau benar-benar terealisasi pencairannya?
Mari kita mengingat lagi janji manis yang sempat ditebarkan pemerintah pada awal Januari 2024 lalu.
Saat itu Presiden Joko Widodo mengklaim bahwa BLT Mitigasi Risiko Pangan sangat penting untuk disalurkan untuk memperkuat daya beli 18,8 juta KPM yang ada di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun ikut memberikan penjelasan bahwa bantuan langsung tunai itu merupakan lanjutan dari BLT El Nino yang sempat dicairkan akhir 2023 lalu.
Gembar-gembor soal penyaluran bansos senilai Rp600 ribu itu semakin kencang menjelang Pemilu 2024.
Tetapi anehnya, setelah momen Pemilu 2024 berlalu, bansos tersebut malah terus diundur penyalurannya.
Meski demikian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu kahwatir. Pasalnya BLT Mitigasi Risiko Pangan sudah dianggarkan oleh pemerintah Indonesia.
Dilansir dari laman indonesia.go.id, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mempersiapkan dana sebesar Rp11,25 triliun. “Enggak ada kendala, anggaranya ada,” tutur Airlangga.
Menko Perekonomian berjanji bahwa bantuan langsung tunai tersebut akan cair di semester pertama. Artinya Juni menjadi periode salur terakhir. Tentunya besar harapan BLT Mitigasi Risiko Pangan tidak berakhir sebagai janji manis belaka.
Tetapi, dikutip dari YouTube SUKRON CHANNEL pada, Rabu 5 Juni 2024, hasil pantuan di SIKS-NG menunjukan bahwa nama BLT Mitigasi Risiko Pangan masih belum ada.