AYOBOGOR.COM - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah sudah habiskan Rp43,3 triliun untuk bagi-bagi bansos untuk alokasi tiga bulan yaitu Januari-Maret 2024.
Anggaran sebesar Rp43,3 triliun ini dipakai oleh empat kementerian yang antara lain Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, dan Kementerian Agama.
Pada tahun 2023, anggaran untuk bagi-bagi bansos menghabiskan hingga Rp35,9 triliun. Artinya, anggaran bansos pada tahun ini naik Rp7,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Sri menambahkan, penyaluran bansos (bantuan sosial) pada tahun 2023 lebih rendah dibandingkan pada tahun ini.
Oleh karena itu, penyaluran bantuan sosial baik melalui bank (BRI, BNI, BSI, dan Mandiri) maupun PT Pos Indonesia mengalami penundaan.
Hal itu disebabkan Kementerian Sosial sedang melakukan penyesuaian terhadap DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
Sementara itu, penyaluran bantuan sosial pada tahun 2024 tidak ada kendala sehingga penyalurannya bisa sesuai dengan alokasinya (Januari-Maret 2024).
Akhirnya, pada tahun 2024 penyaluran bantuan sosial melalui bank maupun kantor pos atau PT Pos Indonesia pun juga terjadi tanpa kendala.
Penyaluran bantuan sosial yang meningkat pada tahun 2024 dikarenakan banyaknya jenis bantuan sosial yang harus disalurkan pada tahun ini.
Bantuan sosial tersebut antara lain PIP (Program Indonesia Pintar), KIP (Kartu Indonesia Pintar), PKH (Program Keluarga Harapan), dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai).
Selain itu, dikarenakan adanya anomali realisasi yang rendah pada tahun 2023 yang disebabkan penataan ulang kerja sama dengan lembaga penyalur (bank dan PT Pos Indonesia).