Misalnya kebutuhan saat ini yang paling utama adalah membeli sepatu dengan harga Rp 150.000 maka ambil uang sebesar Rp 150.000 dulu.
Hal itu dilakukan agar masih ada sisa uang yang nantinya bisa dipakai kembali untuk membeli kebutuhan sekolah yang tidak kalah penting lainnya dari sepatu.
Jokowi berharap agar bantuan pendidikan tersebut tidak digunakan untuk kebutuhan selain sekolah seperti HP dan pulsanya.
Lalu, Jokowi mengatakan jika ada siswa SMA/SMK yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi bisa mendaftar KIP Kuliah atau mendaftar di LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).
Sebab bantuan ini hanya untuk jenjang SD sampai dengan SMA/SMK sehingga apabila siswa ingin melanjutkan pendidikan dengan keringanan biaya bisa mencoba mendaftar KIP Kuliah.
Jadi, penerima bansos ini juga bisa saja menerima KIP Kuliah selama masih terdata di DTKS atau tergolong tidak mampu.
Kemudian, Jokowi mengatakan jika penerima KIP Kuliah kurang lebih adalah sekitar 960.000 orang sampai awal tahun 2024.
Setelah itu, Jokowi mengatakan jika penerima PIP kurang lebih adalah sekitar 18 juta orang pada tahun 2023 dan jumlahnya bertambah menjadi 18,6 juta pada tahun ini.
Jokowi mengatakan jika bansos PIP ini nantinya akan dikirimkan ke Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia) dan BNI (Bank Negara Indonesia).
Kendati dirinya mengatakan begitu, ada pengecualian untuk daerah Aceh yang mana bantuannya nantinya akan diberikan ke Bank BSI baik untuk jenjang SD, SMP, maupun SMA/SMK.
Kabar soal ini tentu menjadi kabar yang membahagiakan bagi para siswa karena pemerintah memberikan bantuan biaya pendidikan tambahan bagi jenjang SMA.
Bahkan, kebahagiaan semakin bertambah karena pemerintah menambah jumlah penerima bansos Program Indonesia Pintar.
Hal ini tentu semakin memberikan peluang kepada siswa yang tergolong tidak mampu dan belum mendapatkan PIP untuk bisa melanjutkan sekolah dengan bantuan dari pemerintah ini.
Selanjutnya, presiden memberikan semangat kepada para siswa agar terus semangat dalam belajar pada waktu kapanpun.
Sebagai informasi tambahan, nominal bantuan sosial ini berbeda-beda untuk setiap jenjang dan kelas.