AYOBOGOR.COM -- Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Mokhamad Suyamto menyampaikan, saat ini stok logistik Cadangan Beras Pemerintah (CBP) cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Juni mendatang.
Oleh karenanya, Bulog menjamin kestabilan harga beras ditingkat masyarakat.
Terlebih, di wilayah Jawa Barat, terutama wilayah Subang, terjadi panen raya pada bulan April ini. Otomatis cadangan beras Bulog akan bertambah.
Baca Juga: Berkah Idulfitri! 8 Bansos Siap Cair Serentak Usai Lebaran, Nomor 8 Masih Diragukan Pencairannya
Pemerintah juga memastikan kestabilan harga beras ditingkat pengecer turun, seiring turunnya harga gabah.
Dikutip dari akun YouTube Metro TV, bahwa saat ini memasuki musim panen, sehingga stok beras meningkat.
Musim panen kali ini juga memicu penurunan harga gabah, yakni Rp.6000 per kilogram. Sebelumnya harga gabah mencapai Rp.8000 per kilogram.
Harga beras ditingkat pengecer biasanya dua kali lipat dari harga gabah kering.
Jadi, jika harga gabah Rp.6000, maka harga beras kemungkinan adalah Rp.12.000-13.000.
Harga tersebut tentu lebih murah dari harga pada awal tahun 2024 yang mencapai Rp.14.000-16.000 per kilogramnya.
Ada banyak manfaat dengan stok beras di gudang Bulog yang relatif aman, sehingga, pemerintah masih bisa menyalurkan bantuan beras 10kg kepada masyarakat usai lebaran nanti.
Baca Juga: Mensos Risma Buka Suara Soal BLT Mitigasi Risiko Pangan 2024, Belum Ada Usulan Penambahan Anggaran?
Selanjutnya Suyamto menambahkan bahwa stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai BULOG saat ini masih tersedia sebanyak 1,4 juta ton.
Selain itu, Bulog juga masih memiliki sisa kuota penugasan impor tahun ini sebanyak 1,5 juta ton.