AYOBOGOR.COM -- Menko Airlangga telah mengonfirmasi bahwa Bantuan Langsung Tunai, BLT Mitigasi Risiko Pangan akan disalurkan sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Dengan perkiraan Idul Fitri jatuh pada 10 April 2024, pencairan diperkirakan akan dilakukan antara 25 Maret hingga 9 April.
Penerima BLT Mitigasi Risiko Pangan perlu bersabar, karena pencairan akan dilakukan setelah semua data siap.
Yaitu ketika data dari Kementerian Sosial Republik Indonesia telah disiapkan dengan baik, termasuk nama penerima dan jumlah anggarannya.
Data penerima BLT Mitigasi Risiko Pangan ini berbeda dengan data penerima bantuan sosial beras 10 kg.
Data beras 10 kg dikelola oleh Menko PMK, sedangkan BLT Mitigasi Risiko Pangan dikelola oleh Kemensos atau diambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Oleh karena itu, ada perbedaan data penerima antara kedua bantuan sosial tersebut.
BLT Mitigasi Risiko Pangan sebesar Rp600.000, alokasinya untuk tiga bulan dengan rincian Rp200.000 per bulan (Januari, Maret, Maret).
Sasaran penerima BLT Mitigasi Risiko Pangan mencapai 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Bagi KPM Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang sebelumnya menerima bantuan sosial BLT El Nino, kemungkinan besar akan kembali menerima BLT Mitigasi Risiko Pangan sebesar Rp600.000.
Penyaluran bantuan sosial ini dilakukan melalui kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau Kantor Pos Indonesia, tergantung pada metode penyaluran BPNT sebelumnya.
Namun, bantuan sosial terutama BPNT 2024 tidak akan dicairkan keseluruhannya.