AYOBOGOR.COM - Gigi Hadid geram dengan stigma yang selama ini digaungkan orang-orang berkepentingan terhadap konflik Israel dan Palestina.
Bahkan dia mengatakan bahwa Israel diagungkan, sementara pihak yang membela Palestina senantiasa dikucilkan, bahkan diberi stigma begitu negatif.
Itu pula berimbas di dunia hiburan yang ia geluti. Hal tersebut Gigi Hadid ungkapkan lewat story Instagramnya.
Gigi geram karena warga Palestina selalu dicap sebagai tertoris. Di satu sisi, orang yang mendukung Palestina dianggap sebagai antisemit.
"Israel memandang setiap warga Palestina sebagai “teroris”, Setiap orang yang mendukung hak-hak Palestina sebagai “antisemit”," katanya, menyadur Zoom, seperti dikutip dari Republika.
Sementara, kata Gigi, orang Yahudi yang menentang kebijakan pemerintah Zionis disebut pembenci diri sendiri.
"Dan setiap orang Yahudi yang menentang tindakan pemerintah sebagai “membenci diri sendiri. Bahkan meminta mereka untuk mengecam Yudaisme mereka," kata Gigi Hadid.
Gigi pun geram karena semua menjadi salah terkecuali dengan Israel.
"Jadi… semua orang berbohong dan salah, kecuali Israel ?!! Jika tidak begitu jahat & mengganggu, itu akan menjadi komedi," katanya.
Sebagai informasi, keluarga Gigi Hadid merasakan langsung kekejaman Israel. Hal tersebut terjadi saat peristiwa Nakbah pada 1948.
Keluarga Gigi Hadid merupakan salah satu keluarga yang menampung orang-orang Yahudi yang memohon suaka setelah diusir dari daratan Eropa.
Namun setelah menampung para pengungsi untuk sekian lama, keluarganya malah diusir dari rumahnya sendiri.
Sayang ayah, Mohamed Hadid menceritakan hal tersebut dalam sebuah wawancara.
Berikut cerita ayah Gigi Hadid, Mohamed Hadid tentang detik-detik perampasan rumah keluarganya oleh orang Yahudi.