nasional

Jadi Cawapres Prabowo, Fahri Hamzah Sebut Gibran Masih Kader PDIP, Kok Bisa? Berikut Penjelasannya

Jumat, 27 Oktober 2023 | 12:52 WIB
Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah (Instagram/partaigeloraid, fahrihamzah)

AYOBOGOR.COM - Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah sebut Gibran Rakabuming Raka tetap menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Mas Gibran clear, tidak ke luar dari partai," kata Fahri di Jakarta, Kamis, (26/10/23), sebagaimana dikutip dari Republika.co.id.

Diketahui, saat ini Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi cawapres Prabowo Subianto di ajang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti.

Baca Juga: Mahfud MD Cawapres Ganjar Lebih Menarik Buat Anak Muda Dibanding Gibran: Maaf-maaf Aja Ya

Hal itu, tentu menjadi pertanyaan publik karena Gibran aktif sebagai kader PDIP merapatkan barisan ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto, yang mana merupakan rival PDIP.

Namun, hal itu tidaklah menjadi masalah besar dalam politik. Fahri Hamzah mengatakan bahwa hal tersebut wajar terjadi.

Menurutnya, apa yang dilakukan Gibran itu tak melanggar peraturan yang mengharuskan bakal capres ataupun cawapres terkait dengan partai politik.

"Itu sebabnya kenapa banyak orang, banyak yang enggak punya partai, kayak Mas Anies Baswedan kan jadi calon (presiden) ya, jadi tidak ada masalah sebenarnya," terang dia.

Baca Juga: Jokowi Buka Suara Soal Isu Kerenggangan Hubungan dengan PDIP, Begini Katanya

Lebih lanjut, Fahri pun bercerita soal peristiwa yang mirip dengan proses pencalonan Gibran saat ini, yakni pencalonan Jusuf Kalla pada Pilpres 2004 silam.

Saat itu, Jusuf Kalla (JK) bertindak sebagai cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang mana saat itu, JK merupakan kader Partai Golkar yang justru memutuskan untuk mengusung Wiranto.

Setelah Pilpres dan resmi menjadi wakil presiden pendamping SBY, JK tetap menjadi kader Golkar dan kemudian menjadi ketua umum (Ketum) Golkar.

"Dulu kan pernah ada cerita Pak JK (Jusuf Kalla) pernah menjadi peserta konvensi Partai Golkar dikalahkan oleh Pak Wiranto, tapi kemudian beliau menjadi wakilnya Pak SBY melawan Pak Wiranto, beliau menang, enggak lama setelah itu menjadi Ketum Golkar," jelas dia.

Baca Juga: Jokowi Dukung Gibran atau Ganjar di Pilpres 2024? Awal Mula Ketegangan Jokowi vs Megawati

Halaman:

Tags

Terkini