AYOBOGOR.COM - Isu mengenai ketegangan Jokowi vs Megawati terus mencuat di lini massa.
Ketegangan ini banyak yang berasumsi disinyalir awal mula dari resminya terdaftar Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.
Namun, benarkah resminya Gibran sebagai cawapres dianggap awal mula ketegangan terjadi antara Jokowi vs Megawati?
Baca Juga: Ketegangan Jokowi vs Megawati Makin Meningkat, Puan Maharani Membantah: Kasih Ibu Sepanjang Masa
Banyak asumsi bahwa, direstuinya Gibran sebagai cawapres oleh Jokowi menantik konflik panas yang terjadi di dalam Partai PDIP.
Dikutip AYOBOGOR dari suara.com pada, Jum'at 27 Oktober 2023, sebelum peresmian calon wakil presiden (cawapres) Gibran terdaftar di KPU, Jokowi menyatakan telah merestui putra pertamanya itu menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Hal itulah yang akhirnya disinyalir menjadi awal mula terjadinya kerenggangan di antara Jokowi-Megawati dan PDIP.
Telah diketahui bahwa, Gibran sendiri sebelum diresmikan oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadi cawapres, statusnya masih menjadi kader di PDIP.
Resiko ini pun telah dikatakan oleh pengamat Direktur Eksekutif Indonesia Opinon (IPO), Dedi Kurnia Syah.
Menurutnya, MK mengabulkan gugatan syaray usia capres dan cawapres, lalu Gibran resmi menjadi cawapres Prabowo, hal itulah menjadi 'lonceng perang' terbuka antara Jokowi-Megawati dan kubu PDIP.
Pasalnya, kita ketahui bersama bahwasanya PDIP telah mempunyai pasangan calon (paslon) capres-cawapres yakni Ganjar Pranowo dan juga Mahfud MD.
Ketika Jokowi merestui Gibran sebagai cawapres, buntut inilah yang dianggap publik menjadi awal mula 'perang dingin' terjadi.
Baca Juga: 'Renggang' Jokowi-PDIP Bermula dari Rekonsiliasi? Partai Banteng Maunya Ganjar-Prabowo