AYOBOGOR.COM - Menaiki LRT Jabodebek bisa membawa keuntungan bagi para penggunanya.
Bahkan keuntungan tersebut bisa sampai tiga kali lipat dari sekedar membawa kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun mobil.
Hal ini berkaitan dengan fungsi LRT Jabodebek sebagai moda transportasi publik yang dibuat oleh pemerintah di ibukota.
Pemerintah sendiri membangun rangkaian kereta ini untuk mengurangi beban polusi dan kemacetan di ibukota.
Terkait kerugian akibat kecametan,World Bank menyebut kerugian per tahunnya di Jakarta mencapai Rp65 triliun.
Jika ditambah dengan daerah penyangga seperti Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor, jumlahnya bisa sekitar Rp100 triliun per tahun.
"Jakarta saja Rp 65 triliun per tahun," kata Direktur Lalu Lintas Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Cucu Mulyana, Agustus lalu, dikutip dari Repebulika.
Kereta ini juga melengkapi berbagai moda transportasi lain, seperti bus, KRL, MRT, hingga kereta cepat.
Presiden Jokowi dalam kesempatan ujicoba kereta cepat, berharap agar masyarakat segera berpindah ke transportasi massal agar beban polusi di ibukota berkurang.
"Kita ini mendorong agar masyarakat berpindah dari mobil ke transportasi massal, baik itu kereta cepat, MRT, LRT, bus," tutur Jokowi, Rabu, 13 September 2023.
Sementara itu, berdasarkan riset UGM tahun 2023 terhadap integrasi KRL dengan gojek, didapatkan data terkait keuntungan pengguna dua muda transportasi itu.
Misalnya dari sisi penurunan emisi penyebab polusi, setara 5.057 ton pada tahun 2022. Hal itu terjadi setelah perjalanan langsung dengan kendaraan pribadi berkurang sebesar 37,8 persen.
Selain itu, peningkatan KRL naik sebanyak 38,3 persen, yang berdampak pula pada potensi penghematan biaya sebesar 27 persen per perjalanan.
Kemudian potensi penghematan waktu per perjalanan mencapai 15 persen.