Beberapa Keunikan Kampung Adat Cireundeu di Kota Cimahi Jawa Barat

photo author
- Sabtu, 22 Juli 2023 | 16:16 WIB
Kampung Adat Cireundeu di Kota Cimahi. (Ayobogor.com/Ananda Muhammad Firdaus)
Kampung Adat Cireundeu di Kota Cimahi. (Ayobogor.com/Ananda Muhammad Firdaus)

Baca Juga: Kampung Tokyo Bogor Memiliki Nuansa Layaknya Negeri Sakura, Bisa Liburan Sambil Berkebun

2. Singkong sebagai Makanan Utama

Sejak tahun 1918, sebagian masyarakat Cireundeu tidak pernah mengonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya. Melainkan makanan utama yang dikonsumsi adalah singkong.

Masyarakat setempat menyebutnya ‘rasi’. Sebenarnya rasi hampir sama dengan nasi biasa, hanya saja terbuat dari singkong. Jika kehabisan singkong makanan penggantinya adalah jagung

Cireundeu sendiri dikenal sebagai desa swasembada pangan. Masyarakat setempat akan mengonsumsi apa yang mereka tanam.

Rasi hasil singkong yang diolah, sudah dikonsumsi masyarakat Kampung Adat Cireundeu sejak sekitar 85 tahun lalu. Bisa dibilang masyarakatnya sudah mandiri pangan.

Sehingga mereka tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga beras di pasaran. Dan kehidupan di kampung ini juga bisa dibilang tak terpengaruh gejolak ekonomi-sosial.

“TEU BOGA SAWAH ASAL BOGA PARE, TEU BOGA PARE ASAL BOGA BEAS, TEU BOGA BEAS ASAL BISA NYANGU, TEU NYANGU ASAL DAHAR, TEU DAHAR ASAL KUAT.”

“TIDAK PUNYA SAWAH ASAL PUNYA BERAS, TIDAK PUNYA BERAS ASAL DAPAT MENANAK NASI, TIDAK PUNYA NASI ASAL MAKAN, TIDAK MAKAN ASAL KUAT.”

Baca Juga: Kampung Salaka Bogor, Tempat Wisata Asri Gunung Salak dengan Spot Foto Keren

Kalimat di atas seolah merangkum sejarah bagaimana masyarakat memakan rasi. Sesuai juga dengan tradisi nenek moyang mereka yang rutin berpuasa konsumsi beras dalam waktu tertentu.

Tujuan puasa adalah untuk mendapatkan kemerdekaan lahir dan batin. Sebuah ritual yang juga berfungsi untuk menguji keimanan seseorang. Serta sebagai pengingat akan Tuhan Yang Maha Esa.

3. Pintu Samping Rumah Menghadap Timur

Ada satu keunikan bangunan yang bisa kamu lihat di seluruh penjuru kampung. Rumah mereka memiliki pintu samping yang menghadap ke arah timur.

Sebuah keharusan yang harus diterapkan oleh seluruh warga. Bertujuan agar cahaya matahari masuk ke rumah, ke bumi mereka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ananda Muhammad Firdaus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X