Menteri BKPM Beri Tanggapan Mengenai Rencana Presiden Dorong Percepatan Pengembangan Ekosistem Baterai Listrik

- Kamis, 1 Juni 2023 | 14:25 WIB
Menteri BKPM Berikan Tanggapan Mengenai Rencana Presiden Dorong Percepatan Pengembangan Ekosistem Baterai Listrik (setkab.go.id)
Menteri BKPM Berikan Tanggapan Mengenai Rencana Presiden Dorong Percepatan Pengembangan Ekosistem Baterai Listrik (setkab.go.id)

AYOBOGOR.COM – Terkait dengan pernyataan presiden mengenai percepatan pengembangan ekosistem baterai listrik, Menteri BKPM, Bahlil Lahadalia berikan tanggapan.

Demi mengembangkan ekosistem baterai mobil listrik, Presiden Jokowi mendorong percepatan realisasi investasi pengembangan ekosistem baterai mobil listrik yang akan segera dilakukan pada Kawasan industry hijau bantaeng, Sulawesi Selatan dan Papua Barat.

Hal ini di jelaskan oleh Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia setelah mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta.

Baca Juga: Ini Alasan Lionel Messi Cs Mau Datang ke Jakarta Lawan Timnas Indonesia? Federasi Argentina Ungkap Faktornya

Dalam keterangan persnya yang juga di siarkan melalui Sekretariat presiden pada Rabu (31/05/2023) lalu, ia menjelaskan mengenai rapat yang membahas tentang investasi Inggris yang ada di Indonesia.

Hal itu terkait dengan percepatan dalam membangun ekosistem baterai mobil.

Investasi Inggris tersebut juga bekerjasama dengan beberapa perusahaan dari Belgia dan dalam Negeri termasuk BUMN dan Australia.

“Tadi arahanya kita akan melakukan percepatan, karena investasi ini akan dibangun dalam Kawasan industry yang Green Energy akan memakai tenaga angin di Bantaeng, Sulawesi,” Jelasnya.

Baca Juga: 5 Tempat Ngopi Terhits di Jalan Pandu Raya Bogor, Ada Esteh Indonesia

"Ini segera kita akan lakukan dan ada juga tambang Nikelnya berasal dari Papua. Prosesnya sekarang sedang berjalan, intinya harus melalui mekanisme dan dilakukan percepatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku."

Menteri Investasi/BKPM menekankan mengenai percepatan investasi yang melibatkan konsorsium dari Inggris dan BUMN di Indonesia ini harus sesuai dengan mekanisme serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dirinya juga menjelaskan bahwa investasi Inggris ini bekerjasama dengan Glencore yang berasal dari Swiss, Envision dari Inggris, Umicore dari Belgia, Serta bekerjasama dengan Antam dan perusahaan nasional yang berada di Indonesia.

Dengan investasi kurang lebih senilar USD 9 Billion. Investasi ini untuk pembangunan ekosistem baterai mobil dari tambang hingga baterai sel.

Baca Juga: Pendaftaran PPG Dalam Jabatan 2023 Bakal Dibuka Simak Jadwal dan Syarat Lengkap

Untuk tahap pertama baterai kurang lebih sekitar 20 Giga baterai selnya.

Halaman:

Editor: Katarina Erlita

Sumber: Sekretariat Presiden

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X