AYOBOGOR.COM - Beberapa waktu yang lalu, Presiden Jokowi pernah mengatakan tidak akan nimbrung urusan Pemilu 2024.
Hal ini diungkapkan di bulan awal bulan Mei lalu saat mengundang enam ketua umum partai politik di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (2/5/2023) malam.
Jokowi mengatakan itu bukan cawe-cawe atau ikut dalam urusan Pilpres dan sekedar berdikusi.
"Cawe-cawe?. Bukan cawe-cawe. Wong itu diskusi saja kok (disebut) cawe-cawe. Diskusi," kata Jokowi memberikan tanggapannya sambil tertawa, di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023) yang dikutip dari Republika.co.id.
Orang nomor 1 di Indonesia menyebut urusan capres dan cawapres merupakan urusan partai atau gabungan partai. Meski dirinya merupakan seorang pejabat politik.
"Saya tadi sampaikan, saya ini juga pejabat politik. Saya bukan cawe-cawe. Urusan capres, cawapres itu urusannya partai atau gabungan partai," ujarnya.
Kini, Jokowi akan ikut cawe-cawe seperti yang dilansir kembali dari Republika.co.id.
"Untuk negara, saya cawe-cawe," ujar Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Senin (29/5/2023).
Meski begitu, Jokowi menegaskan bahwa cawe-cawe yang dimaksudkannya itu adalah dalam urusan yang positif.
Dirinya mengaku akan cawe-cawe untuk memastikan perekonomian negara berjalan baik. Dia juga menyatakan harus cawe-cawe agar pemilu nanti bisa berjalan secara demokratis.
Jokowi mengingatkan agar pernyataannya soal cawe-cawe itu tidak disalahartikan. "Jangan terus dianggap saya cawe-cawe urusan politik praktis," kata dia menambahkan.
Termasuk dalam urusan mengundang para pimpinan parpol, ditegaskannya sebagai upaya untuk memastikan negara ini tetap berjalan baik pada masa mendatang.
Hal tersebut disampaikannya dalam pertemuan dengan para pimpinan parpol, kata Jokowi, adalah soal kesempatan emas Indonesia yang tidak boleh dilewatkan.