CAIR! Uang Rp 8,2 Triliun Sudah Dikirim ke Kantong Penerima Bansos Sebelum Ramadhan

AYOBOGOR - Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 8,2 triliun untuk dibagikan ke para penerima bansos menjelang Ramadhan. Sudah siap menyambut bansos Ramadhan 2023?

Anggaran sebesar Rp 8,2 triliun tersebut dialokasikan untuk bansos pangan Ramadhan berupa beras 10 kg, ayam dan telur.

Rencananya, bansos pangan berupa beras 10 kg akan diberikan selama tiga bulan berurutan ke 21 juta keluarga penerima manfaat yang terdaftar di DTKS Kemensos.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata menyebut, angka Rp 8,2 triliun itu baru perkiraan sementara yang akan diberikan ke Perum Bulog dan ID Food selaku penyedia pangan.

Dari total Rp 8,2 triliun, dibagi menjadi dua. Sebesar Rp 7,8 triliun akan diberikan kepada Perum Bulog untuk menyediakan beras 10 kg per kpm.

Sementara sisanya sebesar Rp 460 miliar akan diberikan kepada IF Food untuk menyiapkan pangan ayam dan telur.

"Perkiraan kami setelah (bansos beras) dibagikan Bulog, Bulog menagih ke APBN perkiraan Rp 7,8 triliun," kata Isa dalam konferensi pers pada 14 Maret 2023.

Untuk penerima bansos berupa ayam dan telur, maka akan diberikan ke keluarga yang memiliki balita atau anak berpotensi stunting.

Diperkirakan bantuan akan menyasar ke 2,1 juta kpm berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers beberapa waktu lalu mengatakan, bantuan pangan ini digulirkan untuk mengendalikan inflasi di bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2023.

Bansos pangan berupa beras dan telur serta ayam ini akan diberikan selama tiga bulan di periode Ramadhan dan Idul Fitri, yakni bulan Maret, April, dan Mei.

Di tiga bulan ini rentan terjadi inflasi yang dipicu kenaikan harga pangan menjelang hari besar keagamaan.

Oleh karenanya, pemerintah mengeluarkan kebijakan mencairkan bansos Ramadhan untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga di tingkat produsen di Indonesia.