"Dari 200 juta pengguna TikTok, hanya 200 ribu yang menonton konten saya soal judol. Pernah dibantu TikTok hingga mencapai 5 juta penonton, tapi kalau dibandingkan dengan jumlah pengguna TikTok, itu masih kecil," jelasnya.
Menurutnya, perlawanan terhadap judol tidak bisa dilakukan sendiri.
Ia mengajak lebih banyak kreator dan masyarakat untuk ikut menyebarkan informasi tentang bahaya judol.
Baca Juga: Gak Ada Ampun! TikTok Hapus Jutaan Konten Judi Online, Yuk Ikut #LawanJudol
"Saya nggak bisa lawan judol sendirian. Perlu ada lebih banyak testimoni dari korban supaya orang-orang yang mau nyoba nggak jadi masuk ke lingkaran setan ini," tegasnya.
Fenomena judi online di Indonesia memang mengkhawatirkan.
Data dari PPATK mencatat bahwa jumlah pemain judi online di Indonesia mencapai 4 juta orang, termasuk anak-anak di bawah 10 tahun.
Angka ini menunjukkan bahwa edukasi dan kampanye melawan judol perlu terus diperkuat.
Samuel berharap dengan semakin banyaknya kesadaran masyarakat, akan lebih banyak orang yang terselamatkan dari jebakan judi online.
"Semakin banyak orang tahu betapa ruginya judol, semakin sedikit yang tertarik buat coba-coba," pungkasnya.