Kreator TikTok Ini Bongkar Trik Bandar Judol, Dijamin Bikin Kapok!

photo author
- Selasa, 18 Maret 2025 | 16:57 WIB
Workshop online bertajuk #LawanJudol pada 18 Maret 2025 yang dikolaborasikan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan TikTok.
Workshop online bertajuk #LawanJudol pada 18 Maret 2025 yang dikolaborasikan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan TikTok.

AYOBOGOR.COM – Judi online atau judol semakin marak dan menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia.

Dalam workshop online #LawanJudol yang diselenggarakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bersama TikTok pada 18 Maret 2025, kreator TikTok Samuel Christ membongkar fakta mengejutkan tentang bagaimana sistem judol sebenarnya bekerja.

Samuel menyampaikan keprihatinannya terhadap fenomena judol yang masih banyak diminati.

"Saya sedih karena tidak semua orang punya pemahaman yang sama bahwa sebenarnya bermain judol ini hanya akan merugikan. Tidak akan pernah memberikan keuntungan," ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya pernah membuat konten bersama sejumlah eks IT dari bandar judol yang membocorkan sistem di balik permainan ini.

"Judol itu dari 10 kali main, 7 kali pasti kalah. Yang 3 kali menang itu pun taruhannya kecil. Tapi begitu pemain pasang taruhan besar, pasti disikat habis. Codingnya itu dijual bebas di pasaran," jelas Samuel.

Baca Juga: TikTok dan Content Creator Spill Cara Bikin Konten Anti-Judol yang FYP!

Karena itu, Samuel menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk sekadar ‘mencoba’ bermain judi online.

"Sistemnya sudah dibuat agar bandar menang dan pemain kalah. Jadi buat apa masih mau nyoba-nyoba?" katanya.

Lebih parahnya lagi, banyak orang yang bahkan sampai menggunakan pinjaman online (pinjol) demi bermain judol.

Hal ini hanya menambah beban finansial dan memperburuk kondisi ekonomi pribadi.

"Banyak orang terjebak hutang karena pinjol demi ngejar ‘keuntungan’ dari judol yang sebenarnya nggak pernah ada," tambahnya.

Sebagai kreator konten, Samuel terus berusaha mengedukasi masyarakat tentang bahaya judol.

Namun, ia mengakui bahwa jangkauannya masih terbatas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Andres Fatubun

Tags

Rekomendasi

Terkini

X