AYOBOGOR.COM - Pada awal tahun 2025, Jawa Barat tercatat sebagai salah satu provinsi yang masuk dalam 10 besar daftar provinsi dengan korban PHK terbanyak di Indonesia.
Data terbaru yang diterima dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat bahwa total tenaga kerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada Januari 2025 mencapai 3.325 orang.
Dari total angka PHK tersebut, DKI Jakarta mendominasi dengan jumlah tertinggi mencapai 2.650 orang atau sekitar 79,70 persen dari keseluruhan kasus PHK yang tercatat pada bulan Januari.
Baca Juga: PSI Beri Penjelasan Soal Dampak Efisiensi: UKT hingga Beasiswa KIP Tetap Aman
Meskipun jumlah PHK di DKI Jakarta sangat tinggi, angka ini masih sebanding dengan jumlah PHK yang terjadi pada periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni Januari 2024 yang tercatat sebanyak 3.332 orang.
Data PHK di Berbagai Provinsi
Laporan Kemnaker pada Januari 2025 menunjukkan data PHK yang terjadi di berbagai provinsi, dengan rincian sebagai berikut:
- DKI Jakarta: 2.650 orang (79,70% dari total PHK)
- Riau: 323 orang
- Banten: 149 orang
- Bali: 84 orang
- Sulawesi Selatan: 72 orang
- Jawa Barat: 23 orang
- Kalimantan Tengah: 11 orang
- Sulawesi Tenggara: 6 orang
- Bangka Belitung: 3 orang
- Sumatera Utara: 2 orang
Jawa Barat, meskipun tidak mendominasi angka PHK seperti DKI Jakarta, juga mencatatkan angka yang signifikan dalam laporan Kemnaker. Pada Januari 2025, jumlah tenaga kerja yang ter-PHK di Jawa Barat tercatat sebanyak 23 orang.
Meskipun jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan provinsi lainnya seperti DKI Jakarta atau Riau, namun setiap PHK tetap menjadi perhatian penting bagi pemerintah dan perusahaan terkait.
Kasus PHK Massal di Garut
Salah satu peristiwa yang mencuri perhatian di Jawa Barat adalah PHK massal yang terjadi di PT Danbi Internasional, sebuah pabrik pembuat bulu mata palsu di Garut.
Pada 10 Februari 2025, perusahaan ini dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dan memutuskan untuk memberhentikan 2.079 karyawannya.