Usia pohon gaharu yang lebih tua ini berpotensi menghasilkan resin dengan kualitas yang lebih baik, yang tentunya memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Keberhasilan Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu dalam membudidayakan pohon gaharu ini memberikan dampak ekonomi yang cukup besar, baik bagi masyarakat lokal maupun perekonomian daerah.
Selain menghasilkan kayu gaharu berkualitas, pengelolaan budidaya gaharu yang tepat dapat membuka peluang lapangan kerja baru, seperti petani gaharu, pengolah resin, dan pihak-pihak yang terlibat dalam distribusi.
Mengingat permintaan gaharu yang terus meningkat di pasar internasional, terutama dari negara-negara pengimpor terbesar, seperti Jepang, Arab Saudi, dan China, potensi keuntungan yang bisa diperoleh dari sektor ini sangat besar.
Baca Juga: PUPR Kota Bogor Akhirnya Pasang Beton Pembatas Setelah Jalan Raya Cilebut Kembali Makan Korban
Oleh karena itu, pengembangan budidaya gaharu di Sumatera Selatan, khususnya di Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu, menjadi langkah strategis untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kayu gaharu memang memiliki nilai jual yang fantastis, baik di pasar domestik maupun internasional. Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu di Sumatera Selatan, dengan jumlah pohon gaharu yang cukup besar, kini menjadi salah satu penghasil utama gaharu di Indonesia.
Jika dikelola dengan baik, sektor ini bisa menjadi sumber pendapatan yang sangat menguntungkan dan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi daerah dan masyarakat setempat.***
