Kapan Pencairan BLT BBM Dimulai?
Pertanyaan besar yang kini masih dinantikan adalah kapan penyaluran BLT BBM ini dimulai, dan berapa besarannya. Menteri Bahlil Lahadalia dari Kementerian ASDM menyatakan bahwa pemerintah segera mengumumkan skema baru pemberian subsidi, dan saat ini sedang menunggu data final dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Bahlil menjelaskan bahwa pembahasan mengenai subsidi BBM sudah hampir selesai dan akan segera diumumkan, namun masih membutuhkan waktu untuk memastikan data yang tepat agar penerima subsidi benar-benar tepat sasaran.
Dalam sebuah konferensi pers pada 3 Januari 2025, Bahlil mengungkapkan bahwa kebocoran subsidi BBM selama ini diperkirakan mencapai Rp100 triliun.
Oleh karena itu, pemerintah tengah mencari momentum yang tepat sambil menunggu data final dari BPS. Bahlil menambahkan, peralihan subsidi ini akan memastikan bahwa bantuan hanya diterima oleh mereka yang berhak.
Tiga Skema Penyaluran Subsidi
Bahlil juga mengungkapkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan tiga skema untuk penyaluran subsidi BBM dan tarif listrik, yakni:
1. Mengalihkan seluruh subsidi BBM menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT).
2. Mempertahankan subsidi BBM dalam bentuk barang.
3. Menaikkan harga BBM subsidi.
Bahlil menegaskan bahwa tujuan dari perumusan ulang ini adalah untuk mengoptimalkan penyaluran subsidi yang selama ini dinilai kurang tepat sasaran. Sebelumnya, Bahlil menyatakan bahwa sekitar 20 hingga 30 persen subsidi BBM dan listrik berpotensi tidak tepat sasaran, yang mengakibatkan pemborosan anggaran negara.
Pemerintah berharap, dengan data yang lebih akurat, penyaluran subsidi dapat lebih terarah dan tepat sasaran, serta memberikan manfaat maksimal kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
Kini, masyarakat hanya bisa menunggu pengumuman resmi dari pemerintah mengenai jadwal pencairan BLT BBM dan besarannya. Pemerintah memastikan akan memberikan informasi lebih lanjut setelah data final dari BPS selesai diverifikasi. Dengan skema baru yang tengah disiapkan, diharapkan penyaluran bantuan sosial dapat berjalan lebih efisien dan tepat sasaran, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian di seluruh Indonesia.