BLT ini bertujuan agar mampu meringankan beban ekonomi masyarakat yang kurang mampu. Selain itu, ada juga Program Makan Bergizi Gratis juga mulai dilaksanakan pada 2 Januari 2025.
Program ini bertujuan memberikan makanan bergizi kepada anak-anak sekolah, mendukung kebutuhan nutrisi mereka, serta mencegah malnutrisi pada generasi muda.
Kemudian, ada juga bantuan beras 10 kilogram diberikan kepada 16 juta KPM selama periode Januari hingga Februari 2025.
Program ini kemungkinan akan diperpanjang hingga enam bulan, tergantung pada kondisi ekonomi dan keputusan pemerintah.
Baca Juga: Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Diperpanjang, Ada Aturan Tambahan yang Harus Dipahami
Proses pencairan dana bantuan dimulai dengan dikeluarkannya Surat Perintah Membayar (SPM) sebagai dasar penyaluran dana.
Setelah itu, data penerima di sistem e-PKH atau SIKS-NG diperbarui menjadi berstatus ‘SP2D’. Status ini menunjukkan bahwa dana sudah siap untuk dicairkan.
Selanjutnya, bank penyalur akan menerima instruksi untuk mentransfer dana langsung ke rekening KKS masing-masing penerima manfaat. Proses pencairan dilakukan secara bertahap untuk menghindari kendala teknis atau kesalahan distribusi.
Pemerintah memastikan bahwa verifikasi data penerima bantuan berjalan dengan baik agar mempermudah proses pencairan dan mengurangi risiko bantuan tidak sampai ke tangan yang berhak.
Bagi KPM baru yang terdaftar di Kementerian Sosial, mereka akan mendapatkan tambahan manfaat berupa saldo Rp400.000 dan beras 10 kilogram sebagai dukungan awal untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Sementara itu, pemerintah terus memantau efektivitas program bantuan ini dengan memperbarui data penerima secara berkala.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa bantuan tidak salah sasaran dan hanya diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
Demikian informasi mengenai status bansos PKH dan BPNT tahap 1 yang statusnya sudah SP2D. Semoga dapat bermanfaat.***