AYOBOGOR.COM - Memasuki pertengahan September 2024, KPM penerima PKH maupun BPNT hasil migrasi dari PT Pos Indonesia masih harap-harap cemas menunggu informasi pencairan.
Pasalnya, proses Burekol yang sejatinya sudah dimulai sejak Agustus hingga memasuki pekan ketiga September ini masih belum selesai dilaksanakan.
Burekol merupakan pembukaan rekening dan pembuatan KKS baru untuk KPM yang sebelumnya menggunakan PT Pos Indonesia sebagai pihak penyalur Bansos reguler Kemensos.
Sebelumnya memang Bansos reguler Kemensos, yakni PKH dan BPNT disalurkan melalui dua pihak penyalur yakni PT Pos Indonesia dan Bank Himbara.
KPM yang mencairkan via PT Pos Indonesia umumnya menerima undangan pengambilan di lokasi dan waktu yang ditentukan untuk mencairkan Bansos.
Sedangkan KPM pemegang KKS bisa langsung melakukan penarikan bantuan melalui kartu KKS yang juga berfungsi layaknya kartu ATM.
Namun, per Agustus 2024 kemarin, pihak penyalur PT Pos Indonesia secara bertahap dialihkan ke Bank Himbara.
Imbasnya, dilakukan proses Burekol secara bertahap per wilayah untuk KPM yang hendak bermigrasi ke Bank Himbara.
Namun agaknya proses Burekol ini tidak selalu mulus. Ada kalanya proses pembukaan rekening ini tersendat oleh beberapa penyebab.
Ada yang memang kemudian ditemukan bahwa KPM tersebut sudah tidak layak mendapat Bansos sehingga otomatis digraduasi.
Namun, ada kalanya KPM tersebut sebenarnya masih memenuhi kriteria sebagai penerima Bansos, tapi tetap mengalami kesulitan pada saat proses Burekol. Berikut 5 penyebab KPM gagal Burekol dirangkum dari kanal YouTube Pendamping Sosial.
Yang pertama adalah sebagaimana sudah disebutkan di atas, bahwa berdasarkan verifikasi kelayakan, kemungkinan KPM tersebut memang sudah tidak memenuhi kriteria sebagai penerima Bansos.
Sebagaimana diketahui, DTKS sebagai pusat rujukan penerima Bansos mengalami pembaruan secara berkala. Setiap bulannya dilakukan evaluasi dan verifikasi kelayakan terhadap KPM penerima Bansos.
Sehingga ketika ada KPM yang sudah tidak layak menerima Bansos, ketika melakukan proses Burekol otomatis gagal karena sudah digraduasi dari data DTKS Kemensos.