Meskipun status di SIKS-NG menunjukkan SI, kenyataannya di lapangan masih banyak KPM yang belum menerima bantuan mereka, sehingga merasa "zonk."
Pada tanggal 5 Agustus 2024, pencairan bantuan PKH yang sudah terjadi terutama di KKS Bank BSI, BRI, dan BNI.
Namun, pencairan ini dilakukan secara bertahap dan belum menjangkau semua KPM.
Hal ini mengakibatkan beberapa KPM masih menunggu bantuan mereka cair. Proses pencairan BPNT juga berlangsung bertahap di berbagai bank penyalur.
Untuk KKS Bank BSI dan BNI, pencairan sudah dimulai, dan sebagian kecil KPM di Bank BRI juga melaporkan saldo mereka sudah terisi. Namun, masih ada banyak KPM yang belum melihat hilal pencairan di KKS mereka.
Bagi KPM yang menggunakan KKS Bank Mandiri, harapan pencairan masih ada, meskipun belum ada tanda-tanda pencairan yang jelas.
Meskipun demikian, karena status di SIKS-NG sudah SI, pencairan diharapkan segera terjadi dalam waktu dekat.
Selain pencairan melalui KKS, bantuan yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia juga menjadi perhatian.
PT Pos diperkirakan akan mencairkan bantuan bahan pangan, seperti beras 10 kg, yang merupakan bagian dari alokasi Juli-Agustus 2024.
Distribusi undangan dari PT Pos untuk pengambilan bantuan pangan sudah dimulai di beberapa daerah.
Undangan ini ditujukan kepada KPM yang masuk dalam kategori miskin ekstrem, dan tercatat sebanyak 22 juta KPM di seluruh Indonesia.
Pada undangan yang dibagikan, terdapat tiga barcode yang mencakup alokasi untuk Agustus, Oktober, dan Desember 2024.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pencairan bantuan bahan pangan akan dilakukan secara bertahap sepanjang semester kedua tahun ini.
KPM yang menerima undangan ini juga masuk dalam kategori Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan data KPM miskin ekstrem.
Ini menegaskan bahwa bantuan sosial ini ditargetkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan dan tentunya tepat sasaran.***