Atasi Persoalan Kekeringan, Presiden Jokowi Sumbang Bantuan 61 Unit Pompa Air ke Pemerintah Kabupaten Karanganyar

photo author
- Rabu, 19 Juni 2024 | 21:22 WIB
Untuk mengatasi persoalan kekeringan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyumbang bantuan berupa 61 unit pompa air ke Pemerintah Kabupaten Karanganyar. (SS YouTube Sekretariat Presiden)
Untuk mengatasi persoalan kekeringan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyumbang bantuan berupa 61 unit pompa air ke Pemerintah Kabupaten Karanganyar. (SS YouTube Sekretariat Presiden)

AYOBOGOR.COM – Untuk mengatasi persoalan kekeringan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyumbang bantuan berupa 61 unit pompa air ke Pemerintah Kabupaten Karanganyar.

Tepatnya di Sangiran, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Rabu (19/6/2024).

Hal ini dibenarkan dan disampaikan langsung oleh Timotius Suryadi selaku Pejabat (Pj) Bupati Karanganyar.

Timotius menyampaikan alasan Jokowi menyerahkan bantuan ini yaitu sebagai langkah untuk mengatasi persoalan kekeringan terutama area persawahan tadah hujan.

Baca Juga: Alhamdulillah, Penyaluran Bansos PKH dan BPNT Akan Dipercepat oleh Pemerintah, Berikut Alasannya

Timotius menambahkan, selain menyerahkan ini, Jokowi juga ikut melakukan peninjauan pelaksanaan pemberian ini di Kabupaten Karanganyar khususnya area persawahan.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa luas tanah wilayah pertanian Kabupaten Karanganyar adalah sebesar 76.778,64 hektare.

Lalu, luas lahan kering sebesar 56.832,97 hektare, luas tanah sawah sebesar 19.945,67 hektare.

Kemudian, luas sawah irigasi sebesar 12.926 hektare dan luas sawah non irigasi atau mengandalkan tadah hujan sebesar 7.019 hektare termasuk di Desa Krendowahono.

Baca Juga: Dana Rp11,25 Triliun BLT Mitigasi Risiko Pangan Sudah Siap Dicairkan? Begini Info Terakhir Menko Airlangga Hartarto

Ia berharap, bantuan yang diberikan oleh Jokowi ini mampu mengatasi persoalan kekeringan yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan dan sekaligus untuk mengoptimalkan produksi padi.

Diakuinya, pihaknya telah surplus 150.000 ton padi pada tahun 2023 dan diharapkan bisa lebih meningkat lagi pada tahun ini.

Menurutnya, Desa Krendowahono ini perlu diperhatikan karena memiliki area persawahan yang bisa jadikan tadah (tempat menampung) hujan.

Diakuinya juga, beberapa waktu sebelumnya Desa Krendowahono mengalami anomali cuaca yang menyebabkan petani bisa panen dua sampai tiga kali.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Edy Pranoto

Sumber: Youtube Sekretariat Presiden

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X