AYOBOGOR.COM - Bayu Krisnamurthi selaku Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Dirut Perum Bulog) menegaskan siap menindaklanjuti arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Arahan yang diarahkan keduanya adalah mengenai kerja sama pangan yaitu berupa beras dengan negara Kamboja.
Lebih lanjut, Bayu menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) di Phnom Penh (ibu kota Kamboja).
Baca Juga: KPM Majalengka Mulai Besok Cairkan Bantuan Beras CBP 10 kg Tahap 6, Wilayah Lain Kapan?
Ia menambahkan, bahwa pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan negara tersebut menggunakan skema b to b maupun skema g to g di tahun 2023 dan awal 2024.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut pihaknya juga melakukan komunikasi dengan perbankan nasional terkait kesempatan investasi.
Sebelumnya, Jokowi menugaskan Bulog untuk melaksanakan program akuisisi beras dari negara tersebut.
Hal itu dilakukannya untuk memastikan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam keadaan aman secara terus menerus, dikutip Kamis (13/6/2024).
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan hal ini dengan matang dan bahkan, menurutnya investasi untuk ini jauh lebih baik daripada hanya sekedar membeli ini dari negara tersebut.
Selain itu, sebelumnya juga Luhut menyampaikan bahwa akuisisi ini perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi risiko ekonomi global jangka pendek dan dampaknya terhadap ekonomi nasional.
Apalagi saat ini masih terus terjadi konflik geopolitik di Timur Tengah antara Israel dan Palestina yang menurutnya bisa berdampak luas pada masalah harga komoditas energi maupun pangan di Tanah Air.
Sebagai informasi tambahan, Kamboja saat ini berada di peringkat 10 sebagai produsen beras terbesar di dunia baik untuk konsumsi di negaranya maupun di luar negaranya.