Bahasanya di tahun 2024 ini ada yang namanya BLT mitigasi risiko pangan yang akan dicairkan bagi KPM dengan nominal Rp600.000.
Dalam pemaparannya disebutkan untuk sasaran yang menerima BLT MRP ini ada 18,8 juta KPM untuk penerima kartu sembako atau BPNT.
Baik itu KPM BPNT murni maupun BPNT plus PKH.
Tentu ini berdasarkan data DTKS terbaru dari Kementerian Sosial RI.
Untuk manfaatnya sendiri Rp200.000 per bulan dan akan langsung dicairkan per tiga bulan sebesar Rp600.000.
Sedangkan untuk estimasi anggarannya adalah Rp11,3 triliun dan tidak ada masalah sama sekali.
Lantas, kenapa bantuan BLT MRP ini tidak kunjung dicairkan padahal anggarannya sudah ada?
Berdasarkan informasi terbaru, Airlangga Hartarto meminta bahwa seluruh KPM untuk menunggu saja kapan proses penjadwalan dan pencairannya.
Dikarenakan pemerintah masih mengkaji ulang seluruh postur APBN 2024 sebelum mencairkan bantuan langsung tunai mitigasi risiko pangan Rp600.000 ini.
Pihaknya belum dapat memastikan kapan jadwal tepatnya pencairan BLT MRP, padahal sebelumnya pencairan diumumkan pada semester awal tahun 202 ini.
Adapun pencairan awal rencananya akan dilakukan pada Februari kemudian diundur lagi menjadi Maret hingga April 2024 belum ada kejelasan sama sekali.
Terkait anggaran tidak ada masalah, jadi Menko Perekonomian tersebut hanya meminta kepada masyarakat untuk menunggu saja.
Diketahui, BLT mitigasi risiko pangan ini digulirkan untuk memitigasi kenaikan harga pangan dunia yang terus melonjak.
Jadi untuk para KPM harus selalu positif thinking dikarenakan untuk anggaran, sasaran, dan jadal umum sudah diumumkan.
Itulah informasi mengenai kabar terkini mengenai jadwal pencairan BLT mitigasi risiko pangan Rp600.000 yang ditunggu oleh para KPM.***
