Artinya, program BULOG SIAGA bersifat komplementer atau untuk melengkapi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Untuk diketahui, stok beras yang saat ini berada di gudang BULOG mampu memenuhi kebutuhan penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan ke pasar induk, pasar tradisional dan ritel modern.
Stok beras BULOG juga mampu untuk memenuhi kebutuhan penugasan penyaluran bantuan pangan beras 10 kg yang menyasar 22 juta Keluarga Penerima Bantuan Pangan (PBP) yang direncanakan hingga Juni 2024.
Sebagai penutup, Bayu mengatakan jika Indonesia memiliki BULOG yang mana sebagai lembaga satu-satunya di Tanah Air yang bisa impor beras. Namun, walaupun begitu kegiatan impor akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
“Di Indonesia BULOG satu-satunya yang bisa impor beras. Tidak ada swasta. Jadi, impor dilakukan sesuai dengan kebutuhan seperti lembaga lain, kita juga diawasi BPK,” pungkas Bayu.
Sebagai satu-satunya operator impor beras, Perum BULOG melakukan impor secara bertahap dan terukur dengan tetap memperhatikan masa panen dan neraca pangan perberasan. Apabila produksi dalam negeri meningkat, BULOG pasti akan mengutamakan penyerapan dalam negeri.
Dalam penugasan impor dari pemerintah, BULOG melaksanakannya untuk menjaga kepastian pemenuhan Cadangan Pangan Pemerintah.