AYOBOGOR.COM - Fenomena alam El Nino memang sudah berlalu, tetapi wilayah Indramayu baru merasakan dampaknya saat ini.
Laman BMKG NTB menuliskan El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan SML meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik sehingga mengurangi curah hujan di Indonesia.
Baca Juga: 4 Bansos Cair Pasca Pemilu 2024, Siap-siap Banjir Rejeki di Bulan Februari!
Dengan demikian, El Nino juga bisa mengakibatkan kondisi kekeringan secara umum di Indonesia.
Mengutip laman Pemerintah Kota Surakarta, dampak lain El Nino ialah anomali cuaca yang menyebabkan banjir dan badai hebat.
Daerah basah bisa mengalami kekeringan dan daerah kering justru banjir.
Kini El Nino telah berlalu, tetapi Indramayu baru merasakan dampaknya.
Baca Juga: 6 Oleh-oleh Khas Bogor Paling Enak yang Wajib Dibawa Pulang, Lezat dan Murah!
Stok beras di sejumlah minimarket di Kabupaten Indramayu dalam kondisi kosong.
Pedagang beras di pasar tradisional pun mengaku kesulitan memperoleh pasokan beras.
Hal itu seperti yang terlihat di salah satu minimarket di Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Minggu 11 Februari 2024 sore. Rak penyimpanan beras terlihat kosong.
''Sudah sekitar seminggu ini kosong,'' ujar salah seorang pegawai minimarket tersebut dilansir AYOBOGOR.COM dari Republika.