PSI kini dipegang oleh putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep. Setelah bergantinya tampuk kepemimpinan, partai itu melabeli diri sebagai 'PSI partai Jokowi' maupun punya etos kerja 'Jokowisme'.
Sebelum Kaesang menjadi ketuanya, PSI sempat diklaim akan segera mendeklarasikan diri sebagai pendukung Prabowo, sebagaimana partai-partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Bahkan beberapa waktu lalu, Kaesang pergi ke Kartanegara bersama rombongan PSI untuk bersilaturahmi dengan Prabowo.
Meskipun silaturahmi itu tidak membicarakan arah dukungan, namun Prabowo mengatakan ada kesamaan visi PSI dengannya,
Kedua pihak menilai Pemilu 2024 harus mengedepankan persatuan dan persahabatan.
"Perbedaan pandangan dan pendapat adalah bagian dari demokrasi yang kita inginkan suatu persaingan yang sehat dan penuh keakraban," ujar Prabowo, dikutip dari Republika.
3. Menang survei berkali-kali
Banyak survei yang memperlihatkan tren keterpilihan Prabowo lebih tinggi dibandingkan kandidat lain. Contohnya seperti survei yang dirilis LSI Denny JA.
Survei itu mengumpulkan bahan dari 4-12 September 2023 dengan pengambilan sampel terhadap 1.200 responden dengan margin of error sekitar 2,9 persen.
Survei itu menempatkan elektabiltas bacapres Prabowo unggul di tiga provinsi, yaitu di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten.
Di Jawa Barat, Prabowo mendapat dukungan sebanyak 37,6 persen, Ganjar 26,7 persen dan Anies Baswedan sebanyak 23,3 persen.
Sedangkan di Jawa Timur, Prabowo memeroleh 44,2 persen, Ganjar sebanyak 41,5 persen, dan Anies sebanyak 11,5 persen.
Di Banten, Prabowo mengantongi keunggulan tertinggi sebanyak 51,3 persen, Anies 30,0 persen, dan Ganjar, 13,3 persen.
Jawa Barat dan Jawa Timur sendiri merupakan dua daerah yang secara berurutan memiliki jumlah pemilih terbesar di Indonesia.
4. Koalisi gemuk
