AYOBOGOR.COM - Baru-baru ini terangkatnya berita kasus pemerasan yang diduga ilakukan pimpinan KPK yaitu Firli Bahuri terjadi.
Kasus dugaan ini berawal dari aduan masyarakat atau sering disebut dengan Dumas, perihal adanya tindak pidana pemerasan yang dilakukan oleh Firli di KPK.
Firli Bahuri diduga melakukan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) yakni Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Baca Juga: Apa yang Membuat Ganjar Pranowo Tak Sepakat dengan Megawati Soekarnoputri Soal Pembubaran KPK?
Dikutip dari REPUBLIKA.CO.ID, pakar hukum dari Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah mengkritisi sikap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang dianggap terus mencari perhatian publik.
Salah satu hal yang dilakukan oleh Firli adalah dengan menyebutkan adanya serangan balik koruptor terhadap KPK.
Padahal, Firli sendiri tengah terlilit dengan dugaan pemerasan dalam penanganan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang menjerat petinggi partai Nasdem yakni Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Menurut Herdiansyah Hamzah, kondisi seperti ini merupakan cara Firli untuk ngeles dari tanggungjawab hukum.
Baca Juga: Kredit HP Xiaomi 13T Angsuran Cicilan Per Bulan Cuma Rp 200 Ribuan? Begini Simulasi Lengkapnya
"Ini cara Firli mengelak dari tuduhan pemerasan. Firli hendak meraih simpati publik dengan seolah-olah ini reaksi balik dari para koruptor," kata Herdiansyah Hamzah pada, Kamis (12/10/2023).
Tindakan yang dilakukan oleh Firli sejak terseretnya pada kasus dugaan pemerasan itu sangat disayangkan oleh Herdiansyah.
Menurut pakar hukum ini, tindakan Firli seakan mirip para politisi.
"Firli malah lebih mirip politisi dibanding aparat penegak hukum," ujar Herdiansyah.