AYOBOGOR.COM -- Modus penipuan dengan mengirimkan undangan pernikahan berformat APK kembali marak terjadi di Indonesia.
Modus ini telah memakan korban, salah satunya adalah seorang pengusaha di Malang yang kehilangan uang sebesar Rp1,4 miliar.
Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menjelaskan bahwa modus penipuan ini bekerja dengan cara mengirimkan file APK undangan pernikahan melalui pesan singkat (SMS) atau aplikasi perpesanan.
File APK tersebut sebenarnya merupakan malware yang dapat mencuri data pribadi korban, seperti nomor rekening, PIN, dan password.
"Malware ini akan meminta izin untuk mengakses data pribadi korban, seperti kontak, SMS, dan lokasi. Jika izin tersebut diberikan, malware ini akan mencuri data-data tersebut dan mengirimkannya ke server pelaku," kata Alfons kepada Suara.com--jaringan Ayobogor, Kamis (9/11/2023).
Alfons menambahkan, malware ini juga dapat digunakan untuk mengambil alih akun media sosial korban. Pelaku kemudian dapat menggunakan akun media sosial korban untuk menyebarkan berita bohong atau propaganda.
Baca Juga: Tak Hanya Obat Diare, Ini 5 Manfaat Air Rebusan Daun Jambu untuk Kesehatan
Untuk menghindari penipuan dengan modus undangan pernikahan APK, Alfons memberikan beberapa tips berikut:
- Jangan asal klik link atau tautan yang dikirimkan melalui SMS atau aplikasi perpesanan.
- Periksa dengan teliti pengirim pesa. Jika pengirim pesan tidak dikenal, sebaiknya jangan membuka pesan tersebut.
- Jangan memberikan izin akses data pribadi kepada aplikasi yang tidak dikenal.
Baca Juga: Pencairan BLT EL Nino Kapan? Ini Penjelasan Mensos Tri Rismaharini
- Gunakan antivirus dan antimalware yang terpercaya.
