Meski popularitas game ini di AS lebih rendah dibandingkan dengan di Asia Tenggara, Mobile Legends masih mengadakan turnamen untuk menentukan tim yang dapat mewakili negara ini di turnamen internasional.
Namun, larangan terhadap TikTok dan game seperti Mobile Legends juga membuka kemungkinan adanya penutupan kembali jika kebijakan serupa diberlakukan di masa depan.
Hal ini mengingat adanya ketegangan terkait masalah keamanan data yang masih menjadi sorotan. Tidak hanya Mobile Legends, game kartu digital Marvel Snap juga terkena dampak larangan TikTok dan baru dapat kembali diakses pada 21 Januari 2025.
Meskipun begitu, larangan ini tidak bersifat permanen. Presiden Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang menunda penerapan larangan selama 75 hari, memberi kesempatan bagi TikTok dan game terkait untuk pulih.
Sejak akuisisi MOONTON oleh Bytedance pada 2021, spekulasi mengenai masa depan Mobile Legends di pasar AS terus berkembang.
Namun, dengan keputusan terbaru ini, game ini kembali menunjukkan kekuatan dan pengaruhnya di pasar global.