Umar menjelaskan jika kondisi tubuh Fajar yang setelah tersetrum tidak terlihat adanya luka satu pun di bagian tubuh luarnya.
Namun kejadian ini ternyata membawa kabar duka bagi keluarga Fajar, sebab ketika sampai di RS nyawanya sudah tidak bisa diselamatkan.
Jenazahnya tersebut langsung dibawa ke rumah duka di Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Klaten untuk dimakamkan oleh pihak keluarganya pada hari Selasa (9/7/2024).
Temannya yang juga ikut terkena setrum ketika menolong Fajar saat ini kondisinya masih dalam perawatan instensif di Rumah Sakit.
Umar juga mengungkapkan bila kasus ini tidak akan dibawa ke ranah hukum, sebab pihak keluarga korban tidak bersedia untuk membuat laporan ke kepolisian dan menganggap bahwa kejadian ini adalah musibah yang sudah menimpa anak mereka.
Hal tersebut dibuktikan dengan dibuatnya surat pernyataan yang ditandatangani oleh orang tua korban dan kepala desa di Mapolsek Cawas pada 8 Juli 2024 kemarin.
Demikian informasi mengenai kejadian naas yang menimpa ketua OSIS SMAN 1 Cawas yang meninggal sesudah diceburkan ke kolam sekolahnya.***