news

Salut! Guru SMAN 2 Cimalaka Sumedang Patungan Biayai Ongkos Sekolah Siswa Tidak Mampu, Banjir Pujian dari Warganet

Senin, 1 Juli 2024 | 05:50 WIB
guru SMAN 2 Cimalaka yang patungan beri bantuan (Twitter/Aryprasetyo85 )

Dari absensi kelas, akhirnya diketahui jika para pelajar tersebut jarang masuk sekolah sehingga membuat pihak sekolah melakukan kunjungan ke rumah para pelajar tersebut untuk mengetahui alasan ketidakhadirannya.

Dari hasil kunjungannya, akhirnya diketahui jika para pelajar tersebut tidak berangkat ke sekolah karena terbentur ongkos.

Menurut Titin, pihaknya bisa mengetahui mana pelajar yang tidak berangkat ke sekolah karena tidak mampu dan yang memang sengaja bolos. Hal ini bisa dilihat dari pangkuan orang tuanya.

Ia mengungkapkan, bantuan ini diberikan kepada para siswanya yang belum terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Diakuinya, masih banyak pelajar yang tidak mampu di sekolahnya yang belum terdata di DTKS sehingga belum mendapatkan bantuan pendidikan Program Indonesia Pintar (PIP) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Hasil patungan ini selain digunakan untuk ongkos berangkat ke sekolah juga diperuntukkan untuk membeli seragam sekolah dan membiayai pelajar berprestasi tetapi tidak mampu untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi / kuliah.

Titin memberikan contoh, misalnya; seperti lulusan tahun kemarin (2023), ada dua pelajar yang dibantu pihaknya untuk biaya kuliah yang mana salah satunya berkuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dinilai rajin dan berprestasi serta saat ini sedang berkuliah sambil bekerja.

Sementera itu, satu orang yang tidak mampu sisanya berkuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Hal senada juga disampaikan oleh Hendrik Setiadi selaku Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMAN 2 Cimalaka, diakuinya, bantuan untuk para pelajar yang tidak mampu dari hasil patungan ini sudah berlangsung sejak tahun 2.000an.

Hendrik juga menyampaikan, awal mulanya, bantuan ini diperuntukkan untuk pelajar yang sangat tidak mampu dan membutuhkan tempat tinggal di sekitar sekolah.

Hendrik menambahkan, para guru di sekolahnya setiap bulan akan menyisihkan dari gaji maupun tiap pencairan sertifikasi untuk pelajar yang tidak mampu.

Hendrik juga menambahkan, tidak ada nominal minimal uang yang harus dikeluarkan oleh para guru untuk membantu pelajar yang tidak mampu ini karena bantuannya disepakati untuk diberikan secara sukarela, seikhlasnya.

Sementara itu, Dedi Heryadi selaku Guru Senior SMAN 2 Cimalaka menyampaikan, rata-rata pelajar yang dibantu mencapai belasan setiap tahunnya.

Dedi menambahkan, bantuan untuk para pelajar yang tidak mampu ini diberikan setiap bulannya melalui wali kelas sehingga bisa tepat sasaran.

Atas kabar mengenai guru SMAN 2 Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat yang berinisiatif untuk melakukan patungan untuk membiayai ongkos sekolah siswanya yang tidak mampu membuat warganet ramai-ramai memberikan komentarnya.

Halaman:

Tags

Terkini