AYOBOGOR.COM – Sejumlah guru di SMAN 2 Cimalaka, Kabupaten, Sumedang, Provinsi Jawa Barat berinisiatif untuk melakukan patungan untuk membiayai ongkos sekolah para siswanya yang tidak mampu.
Hal ini dilakukan oleh sejumlah guru tersebut karena lokasi sekolah yang jauh dari rumah para siswa yang tidak mampu tersebut.
Selain itu, karena kondisi ekonomi para orang tua siswa yang tidak mampu membiayai anaknya untuk berangkat ke sekolah.
Untuk diketahui, SMAN 2 Cimalaka tidak hanya menerima siswa yang berasal dari Kecamatan Cimalaka saja, SMAN 2 Cimalaka juga menerima siswa yang berasal dari kecamatan lainnya di Kabupaten Sumedang yang antara lain Cisarua, Paseh, Tanjungkerta, dan Kecamatan Tanjungmedar karena empat kecamatan ini tidak memiliki SMA.
Para siswa yang berasal dari luar Kecamatan Cimalaka adalah siswa yang paling merasakan jauhnya jarak rumah mereka ke sekolah.
Rata-rata jarak yang harus ditempuh para pelajar tersebut mulai dari sekitar 8 kilometer (km) hingga puluhan kilometer.
Sebab jaraknya yang jauh maka tidak mungkin ditempuh dengan jalan kaki sehingga membutuhkan ongkos untuk transportasi untuk bisa sampai ke sekolah.
Titin Suryati Sukmadewi selaku Kepala SMAN 2 Cimalaka menyampaikan, pada tahun ini (2024), ada 10 pelajar yang ongkosnya dibiayai melalui patungan para guru, Jumat (28/6/2024).
Setiap pelajar menerima bantuan berupa uang sebesar Rp250.000 per bulan dari hasil patungan para guru, khususnya yang telah bersertifikasi dan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Diakui Titin, patungan yang dilakukan oleh para guru ini telah dilakukan sejak lama yakni pada tahun 2000-an, jauh sebelum dirinya menjabat sebagai Kepala SMAN 2 Cimalaka yang baru berapa waktu belakangan ini dilantik.
Lebih lanjut, Titin menyampaikan, awal mula pihak sekolah bisa mengetahui para pelajar tersebut tidak mampu bersekolah karena terbentur ongkos dari absensi kelas.