AYOBOGOR.COM – Buntut Pusat Data Nasional (PDN) yang diserang virus Brain Cipher Ransomware yang merupakan varian dari Lockbit 3.02 yang dilakukan oleh geng hacker (peretas) membuat Syaiful Huda selaku Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk memulihkan pelayanan KIP Kuliah.
Lebih lanjut, Syaiful menyampaikan, dampak serangan atau peretasan pada PDN membuat layanan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah tidak bisa diakses baik untuk proses pengajuan bagi mahasiswa baru maupun proses pencairan bagi mahasiswa lama.
Oleh karena itu, Syaiful meminta Kemendikbud Ristek membuat langkah terobosan agar layanan KIP Kuliah bisa segera pulih.
Diakui Syaiful, hampir 1 juta mahasiswa menggantungkan sumber pembiayaan kuliah dari KIP Kuliah.
Jika layanan ini tidak bisa segera diakses, baik untuk proses pengajuan maupun pencairan dana bantuan, maka akan mengganggu proses belajar.
Ia menambahkan, masalah yang terjadi di laman KIP Kuliah membuat layanan pendaftaran dan pencairan dana bantuan tidak dapat diakses oleh eksternal ataupun perguruan tinggi dan mahasiswa.
Ia menerangkan bahwa ada 985.557 mahasiswa pada tahun ini yang terdaftar sebagai penerima bantuan pendidikan ini.
985.557 mahasiswa ini terdiri dari mahasiswa yang masih dalam proses (on going), penerima baru, dan penerima biaya pendidikan.
Data 985.557 mahasiswa ini sementara tidak bisa diakses imbas peretasan hingga layanan offline (luar jaringan) (luring) pun tidak bisa dilakukan.
Hal ini pun kemudian membuatnya khawatir karena proses pemulihan data KIP Kuliah ini akan berlangsung lama, jika ternyata Kemendikbud Ristek tidak punya cadangan data penerima bantuan pendidikan ini pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.
Seperti diketahui, geng peretas melakukan peretasan ke PDN yang lebih tepatnya pada PDNS 2 di Surabaya, pada Kamis (20/6/2024).