news

Cak Imin Evaluasi Pelaksanaan Haji 2024: Belum Maksimal, Pemerintah Banjir Kritik Keras dari Netizen

Rabu, 19 Juni 2024 | 05:19 WIB
Cak Imin Evaluasi Pelaksanaan Haji 2024 (Instagram cakimiNow)

Akhirnya, hal ini pun membuat para jemaah merasakan ketidaknyamanan dan mengganggu kelancaran pelaksanaan ibadah ini.

Kemudian, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau para jemaah untuk melaksanakan lempar jumroh pada 11 Zulhijah setelah sebelumnya telah melaksanakan wukuf di Arafah dan mabit (menetap) di Muzdalifah.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji telah menetapkan jadwal lempar jumrah yang dibagi sebanyak tiga kali.

Waktu pertama pada pukul 5.00-11.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Lalu, waktu kedua pada pukul 11.00-17.00 WAS. Kemudian, waktu ketiga pada pukul 17.00-00.00.00 (WAS).

Penetapan jadwal ini dilakukan agar para jemaah bisa menyesuaikan diri untuk waktu pelaksanaan lempar jumroh yakni pada sore atau malam hari untuk menghindari cuaca panas dan memberikan kenyamanan yang lebih baik kepada mereka.

Tak hanya sampai di situ, ia menyampaikan mengenai fasilitas toilet yang tidak ramah untuk jemaah lansia.

Ia mengakui ada toilet yang khusus untuk lansia tetapi ia menyayangkan fasilitas toilet ini karena jumlahnya yang tidak sebanding atau seimbang dengan jemaah lansia yang ada.

Menurutnya, ketersediaan toilet untuk jemaah lansia ini seharusnya dapat dikalkulasikan secara matang.

Ia menambahkan, bahwa pemerintah harus bisa menghitung jumlah rasio toilet yang ada dengan biaya sudah dikeluarkan oleh para jemaah untuk bisa mendapatkan fasilitas yang memadai untuk bisa melaksanakan ibadah ini dengan nyaman dan lancar.

Ia mengimbau agar fasilitas toilet yang ramah lansia bukan hanya sekedar kampanye, harus-harus betul-betul dihitung jumlah rasio lansia yang harus difasilitasi termasuk lansia yang difabel (penyandang disabilitas).

Sebelumnya, Cak Imin bersama timnya melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengecek tenda jemaah haji asal Bogor, Jawa Barat yang viral di media sosial karena kondisinya yang tidak memadai.

Dari hasil sidak, diketahui jika rasio ruang untuk setiap jemaah hanya 0,8 meter per jemaah yang dinilai tidak sesuai dengan ketentuan yang seharusnya.

Ia menyerukan harus adanya revolusi perbaikan total dalam pelaksanaan ibadah ini termasuk pemondokan transportasi hingga katering mulai sejak saat ini.

Ia berharap agar pemerintah baru benar-benar melihat fakta ini dan tidak kembali mengulang kejadian seperti ini setiap tahunnya.

Atas kejadian-kejadian ini, Timwas Haji DPR RI berencana membentuk panitia khusus (pansus) untuk mengevaluasi temuan-temuan tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini