Melihat fenomena ini, Eddy Guanno selaku aktivis lingkungan di Gunungkidul memberikan saran untuk mengatasinya.
"Sebenarnya kalau berbicara soal monyet ekor panjang tidak bisa hanya di kawasan marga satwa saja. Untuk saat ini dibutuhkan data jumlah populasi MEP untuk melakukan mitigasi apakah populasi kera ekor panjang sudah ditahap berbahaya atau belum," ujar mas Eddy Guanno.
Jadi, untuk saat ini yang sangat diperlukan adalah data jumlah populasi monyet ekor panjang. Akan tetapi, untuk mendapatkan data itu tentunya diperlukan koordinasi dengan pemerintah terkait baik itu BLH atau Balai Konservasi sumber daya alam (BKSDA).
Setelah data itu didapatkan, barulah bisa dilakukan upaya selanjutnya. Apabila memang jumlah populasinya sudah ditahap berbahaya atau bisa dibilang sebagai hama, maka bisa dilakukan relokasi.