Kanal YouTube Aksanation juga menyampaikan beberapa pendapat tentang diundurnya rencana berkantor di IKN, baik dari pemerhati politik dari dalam negeri maupun dari media asing.
Salah satunya pendapat dari pengamat politik dari UPN Jakarta, Ahmad Nur Hidayat. Ia mengungkapkan argumen lain mengenai kendala yang mengakibatkan Jokowi batal ngantor di IKN Juli ini.
Ia menyangsikan bahwa masalah teknis seperti infrastruktur air maupun listrik yang belum memadai merupakan kendala yang sebenarnya.
Ahmad Nur Hidayat menyatakan bahwa bisa saja kendala teknis tersebut merupakan kendala lain untuk menutupi masalah yang sebenarnya, IKN terancam mangkrak, misalnya.
Namun, dengan cara menggunakan alasan infrastruktur belum memadai, yang merupakan faktor eksternal, membuat gagalnya rencana pindah kantor ke IKN adalah sesuatu yang berada di luar kendali Presiden Jokowi.
Tak hanya mengundang perhatian dari pengamat politik dalam negeri, Presiden Jokowi yang gagal ngantor ke IKN ini pun turut membuat media asing berkomentar.
Media yang dimaksud adalah harian The Star yang berpusat di Malaysia. Media tersebut juga memberitakan keputusan Jokowi untuk menunda kepindahannya ke IKN Juli ini.
Pada pemberitaan tersebut, The Star juga menulis bahwa “...key infrastructure projects, such as water supply and electricity, have so far failed to meet their July completion deadlines.”
Yakni bahwa pembangunan infrastruktur inti, seperti air dan listrik, telah meleset jauh dari tenggat semula yang dijadwalkan yakni pada bulan Juli.***