Mereka pun membantu seluruh korban yang selamat untuk evakuasi, terdapat 2 turis asal Spanyol yang mengalami luka-luka akibat kejadian ini. Selain itu, barang-barang pribadi milik para korban juga tidak dapat diselamatkan.
Barang-barang seperti koper, laptop, baju, dokumen-dokumen penting, dan yang lainnya milik mereka sudah terlanjur tenggelam ke dasar laut.
Bukan hanya itu saja, ternyata manifest kapal terhadap penumpang yang menaiki kapal Budi Utama hanya mencatat 10 orang, bukan 15 orang (termasuk 3 WNA).
Ini jelas akan menyebabkan kekhawatiran apabila 5 orang yang tidak tercatat tersebut meninggal dalam kejadian ini, maka mereka tidak akan dianggap dan pihak keluarga tidak akan mendapatkan asuransi.
Baca Juga: Cair Senin Besok! Ada Bansos Tambahan Rp500 Ribu dan Rp900 Ribu untuk KPM Golongan Ini
Ketika hal tersebut ditanyakan kepada pemilik kapal, Inigo Montana menjawab bahwa para penumpang sudah selamat jadi sekarang sudah tidak apa-apa.
Sampai saat ini kapal Budi Utama belum memberikan penjelasan kepada 3 orang WNA yang menjadi korban pada saat kejadian itu dan harus mengurus visa passport tanpa bantuan dari pihak kapal.
Belum lagi tuntutan biaya ganti rugi yang masih disuarakan oleh para korban kapal Budi Utama hingga kini belum mendapatkan respon dari pihak kapalnya.
Demikian informasi mengenai kisah viral tenggelamnya kapal Budi Utama di Labuan Bajo yang hanya mencatat 10 penumpang dan belum ada ganti rugi sampai sekarang.***