Diketahui juga kegiatan ini tidak digelar secara gratis karena para penonton harus membayar tiket sebesar Rp115 ribu. Panitia membuka pembelian tiket secara online (daring) dan secara offline (luring).
Panitia tetap membuka pembelian tiket secara offline padahal mereka mengetahui bahwa acaranya ini akan dibatalkan.
Ucu juga menyampaikan bahwa pihaknya masih memburu pelaku dan menyelidiki kejadian ini yang masuk ke dalam tiga kategori yakni perusakan, penipuan, penggelapan, dan ticketing.
Atas kejadian ini, Muhammad Dwi Permana selaku Ketua Pelaksana acara ini menyatakan siap bertanggung jawab dan menyelesaikan kekurangan administrasi kepada grup musik NDX AKA dan Guyon Waton.
Atas kejadian ini juga membuat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan tanggapannya.
Sandiaga menyayangkan kejadian ini dan ia berharap kejadian ini tidak mencoreng citra baik konser di Indonesia, Senin (24/6/2024).
Ia juga menyayangkan karena kejadian ini kerap terjadi berulang kali dan membuat pemerintah yang sudah membangun citra baik konser di Indonesia justru dicoreng oleh kegiatan yang tidak terlalu besar.
Sandiaga menilai konser musik sebagai daya tarik wisata yang mendorong pergerakan wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Oleh karena itu, ia ingin memeriksa kejadian ini dengan bantuan dari dinas setempat. Bahkan, diakuinya, jika perlu ia akan memanggil para pelaku dan memberikan sanksi kepada mereka serta menghadirkan fasilitas agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Kejadian ini juga membuat salah satu musisi indie dan merupakan mantan peserta ajang pencarian bakat Indonesian Idol, Kunto Aji memberikan tanggapannya, Senin (24/6/2024).
Menurutnya, kejadian ini tidak hanya berdampak kepada penonton tetapi juga berdampak pada vendor panggung, sound, tenda, dan lain-lain
Sehingga ia mengimbau kepada para penonton untuk tidak membakar dan merusak properti konser karena ini hanya akan merugikan vendor yang juga sama-sama merupakan korban dengan penonton.
Hal senada juga disampaikan penyanyi Ifan Seventeen yang masih dalam waktu yang sama, ia mengimbau para penonton untuk tidak merusak properti konser karena itu adalah milik vendor.
Ia menegaskan jika vendor dan panitia itu adalah pihak yang berbeda sehingga apabila penonton menyerang vendor itu merupakan salah sasaran.
Vendor adalah pihak yang menyediakan properti konser seperti sound system, panggung, lighting, dan lain-lain.
