Prabowo Sebut Program Susu Gratis Perlu Banyak Pertimbangan, Bisa Diganti Susu Kerbau, Kambing atau Sumber Protein Lainnya

photo author
- Selasa, 28 Mei 2024 | 10:14 WIB
Prabowo Sebut Program Susu Gratis Perlu Banyak Pertimbangan, Bisa Diganti Susu Kerbau, Kambing atau Sumber Protein Lainnya
Prabowo Sebut Program Susu Gratis Perlu Banyak Pertimbangan, Bisa Diganti Susu Kerbau, Kambing atau Sumber Protein Lainnya

Hal itu bisa jadi dikarenakan misalnya harga minuman ini yang mahal karena jumlah sapi yang terbatas atau transportasi yang mahal.

Sehingga ia akan mengganti sumber protein selain dari minuman ini dengan telur atau ikan dan lain sebagainya yang disesuaikan dengan kondisi daerahnya masing-masing.

Prabowo menyadari bahwa ia tidak bisa memaksa untuk menerapkan jenis makanan atau minuman bergizi yang sama di setiap daerah karena kondisi setiap daerah itu berbeda-beda sehingga pihaknya harus selalu bisa fleksibel.

Sebelumnya banyak pihak yang mempertanyakan mengenai sumber anggaran untuk programnya ini sehingga mereka tidak optimis jika ini akan benar-benar terealisasikan.

Namun, Prabowo mengakui sebaliknya, ia merasa optimis jika programnya bisa terealisasikan dengan sumber anggaran yang berasal dari APBN karena ia merasa pemerintah mampu mewujudkan hal ini.

Sementara itu, mengenai pembentukan kementerian atau badan khusus untuk menjalankan program makan bergizi dan susu gratis, Prabowo belum memikirkannya. Menurutnya, yang terpenting dari programnya adalah bisa tepat sasaran.

Di sisi lain, program dari Menteri Pertahanan (Menhan) ini ternyata mendapat perhatian khusus dari industri susu asal Australia.

Charlie McElhone dari Dairy Australia mengungkapkan bahwa setidaknya akan ada 83 juta anak sekolah di Indonesia yang membutuhkan minuman ini.

Ia berharap Australia dan Indonesia bisa bekerja sama untuk mewujudkan hal ini dan pihaknya masih mengumpulkan informasi mengenai hal ini.

Diakuinya, Indonesia menjadi negara pasar ekspor terbesar untuk minuman ini bagi Australia dengan nilai sekitar 130 juta dolar Amerika per tahun atau setara Rp1,38 triliun.

Konsumsi minuman ini di Indonesia lebih rendah daripada di Australia yaitu sebanyak 15 liter per tahun sedangkan di Australia sebanyak 300 liter per tahun.

Sementara itu, menurut Andrew Cox selaku General Manager Meat and Livestock Australia untuk pasar internasional menyebut bahwa Indonesia menjadi negara yang terbanyak dalam hal membeli daging sapi dari Australia.

Sehingga Indonesia dianggap menjadi pasar yang bagus untuk beberapa produk daging sapi yang kurang diminati di Australia seperti paru-paru, lidah, dan jantung.

Andrew menganggap hal ini sebagai peluang yang bagus bagi Australia untuk sejumlah komoditas terutama untuk industri susu.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Akbar Hari Mukti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X