AYOBOGOR.COM - Sunnah muakkadah yang dilakukan pada 9 Zulhijah bisa menghapus dosa? Berikut keutamaan puasa arafah dan tarwiyah menurut ahli fiqih.
Puasa merupakan sebuah upaya dalam menahan diri dari makan minum serta perbuatan tercela lainnya.
Untuk itu, bagi kalian seorang muslim muslimah ada baiknya jika anda melakukan aktivitas puasa sesuai anjuran Rasulullah SAW.
Sunnah muakkadah merupakan wujud hukum sunnah yang sangat dianjurkan. Bisa dikatakan sunnah muakkadah itu wajib.
Menurut teori ahli fiqih sunnah muakkadah digunakan sebagai penyempurna kewajiban beribadah dalam agama seperti sholat fardhu berjama'ah.
Beberapa amalan yang dilakukan Rasulullah SAW merupakan wujud dari sunnah muakkadah itu sendiri, Rasulullah SAW hampir tidak pernah meninggalkan sunnah muakkadah karena beliau telah melakukannya secara rutin seiring waktu yang dilaluinya.
Pada suatu hari dimana mendekati idul adha, akan ada suatu amalan yang dianjurkan bagi kalian para muslim. Amalan tersebut adalah berpuasa layaknya puasa Ramadhan pada umumnya, dilakukan sebelum terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Puasa ini disebut sebagai puasa tarwiyah dan arafah. Biasanya akan berlangsung pada 8 hingga 9 Zulhijah. Yang mana pada penetapan 1 Zulhijah akan ada pengumuman sidang isbat yang akan mengumumkannya.
Berikut ulasan keutamaan puasa tarwiyah dan arafah yang wajib kalian ketahui.
Menurut hadist riwayat Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar, keutamaan puasa tarwiyah dapat menghapus dosa dalam setahun. Beliau juga menjelaskan jika kalian melaksanakan ibadah puasa arafah akan menghapuskan dosa kalian selama dua tahun lamanya.
Namun, hadist tersebut menjadi permasalahan para ahli hadist lainnya. Para ahli hadist menyimpulkan riwayat tersebut tidak bisa dijadikan hujjah syar’iyyah.
Namun, tak menutup kemungkinan untuk terus melaksanakan anjuran dengan cara mengamalkan hal-hal baik dan beramal saleh di hari 10 pertama Zulhijah.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ibnu ‘Abbas RA dalam hadist riwayat At-Tirmidzi yang menjelaskan "Rasulullah SAW pernah bersabda Tidak ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk diisi dengan ibadah sebagaimana (kesukaan-Nya pada) sepuluh hari ini. "
Menurut beberapa ulama Mazhab Syafi'i juga menganjurkan kepada seluruh umat islam untuk senantiasa berbuat kebaikan di 10 hari pertama Zulhijah.