AYOBOGOR.COM -- Kartu Prakerja Gelombang 48 memang belum dibuka. Namun Skema Normal program ini sudah resmi diluncurkan pada Kamis, 6 Januari 2023.
Diumumkan langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomisn Airlangga Hartarto, syarat Kartu Prakerja Gelombang 48 berubah drastis. Di mana penerima Bansos dan bantuan lainnya boleh mendaftar program ini.
Airlangga menuturan, pelaksanaan skema normal Kartu Prakerja Gelombang 48 ini diatur dalam Perpres nomor 113 tahun 2022, dan pelaksanaannya ditetapkan oleh Permen Ekon nomor 17 tahun 2022.
Baca Juga: Jokowi Harapkan Timnas Indonesia Tak Ada Ego Perorangan saat Lawan Vietnam di Piala AFF 2022
Anggaran tahap awal Kartu Prakerja skema normal adalah sebesar Rp2,67 Triliun. Skemanya berubah drastis, di mana anggaran turun dari Rp18 Triliun menjadi Rp 2,67 Triliun dengan target 595.000 peserta.
Di tahun ini, pemerintah menargetkan, jumlah peserta Kartu Prakerja mencapai 1 juta orang. Triwulan pertama 2023, Kartu Prakerja akan digelar untuk beberapa wilayah, yaitu Jabar, Jateng, Kaltim, Kalbar, Sumut, DKI Jakarta, Jatim, Sulsel, Bali, NTT dan Papua.
Selain itu, beberapa struktur pelatihan juga berubah drastis. Tahun ini, pelatihan Kartu Prakerja secara online ditambah menjadi 15 jam.
Adapun insentif Kartu Prakerja Gelombang 48 per orang adalah Rp4,2 juta. Dengan rincian, biaya pelatihan lebih tinggi yakni Rp3,5 juta, biaya pergantian transport Rp600 ribu 1 kali, insentif Rp100 ribu sebanyak 2 kali.
Baca Juga: Pemain Naturalisasi Shayne Pattynama Segera Disumpah Jadi WNI
"Karena sekarang menggunakan skema normal, penerima bantuan (Bansos) boleh menjadi peserta Kartu Prakerja tahun ini," ujar Airlangga.
Tahapan Kartu Prakerja Gelombang 48
1. Pendaftaran
Daftar dengan data diri kamu. Siapkan e-mail, NIK, nomor KK dan nomor HP yang masih aktif untuk mendaftar.
2. Seleksi