CIBINONG, AYOBOGOR.COM - Di balik gedung tinggi menjulang, atau bangunan yang berada di sekitar rumah anda, bisa jadi ada andil siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cibinong Kabupaten Bogor.
Siswa di salah satu SMKN yang berada di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah I Jawa Barat ini memang tidak terlibat secara langsung dalam memproduksi semen. Namun karya yang dihasilkan oleh mereka berpengaruh pada kualitas produksi zat untuk merekatkan batu, bata dan batako tersebut.
Sejak menyandang status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada 2019 lalu, produk maupun jasa dari SMKN 1 Cibinong kian diakui oleh sejumlah industri besar. Salah satunya, oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang notabene produsen semen ternama di Indonesia.
Kepala Cadisdik Wilayah I Jawa Barat, Nonong Winarni mengatakan, sedikitnya ada tiga produk karya siswa SMKN 1 Cibinong yang digunakan untuk memproduksi semen. Yang pertama, yaitu V-hook Spiral.
Produk yang dihasilkan oleh siswa kelas XII pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan tersebut, merupakan alat habis pakai berupa angkur berbentuk “V” berbahan Stainless.
"Fungsinya untuk menahan batu tahan api pada proses pembuatan semen," ujar Nonong Winarni.
Produk kedua, yaitu Filling Tube atau alat habis pakai berupa tabung pengisi ke kantung semen. Filling Tube ini dihasilkan oleh siswa kelas XI pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan dalam mata pelajaran Teknik Fabrikasi Logam.
Sedangkan produk ketiga, yaitu Casing Air Slide Aeration atau alat untuk menyaring semen. Adapun Mata Pelajaran yang terkait adalah mata pelajaran Teknik fabrikasi Logam di kelas XII pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan.
"Pesanan ini setiap tahunnya sebanyak 1 unit casing air slide aeration silo blending dimana proses pengerjaannya memakan waktu selama 3 bulan dengan gabungan beberapa kompetensi dasar sehingga didapat satu produk utuh," paparnya.
Nonong menyampaikan, SMKN 1 Cibinong menerapkan Model Pembelajaran Teaching Factory (TEFA). Sehingga model pembelajaran yang dilaksanakan mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri.
Dia menambahkan, melalui BLUD dan model pembelajaran TEFA maka produk-produk yang dibuat para peserta didik sebagai proses belajar pun bisa dipasarkan ke masyarakat. Sebab, sistem BLUD akan memudahkan untuk melakukan kerjasama dengan dunia industri.
Ditambah dengan 10 fleksibilitas hak yang dapat menunjang kinerja efisien dan efektifnya di SMK BLUD. Adapun fleksibilitas SMK BLUD didapatkan dari pengelolaan Barang dan jasa melalui Pendapatan, pembelanjaan, Pengadaan barang dan jasa, Utang dan piutang, pengelolaan Sumber Daya Manusia, penentuan Kerjasama, penanaman investasi (modal), penentuan tarif layanan, silpa (defisit) dan pembiayaan untuk remunerasi pegawai.
"Sehingga hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah," jelasnya.
Pada mata pelajaran produktif atau kejuruan penerapan model pembelajaran Project Base Learning (PjBL) TEFA di SMKN 1 Cibinong Kabupaten Bogor tidak hanya bermitra dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa. Nonong menambahkan, pada kompetensi keahlian Teknik Permesian dan Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur juga bekerjasama dengan anak perusahaan PT. KAI yang menghasilkan penyangga bantalan rel kereta api.