Informasi lengkap untuk trayek angkutan umum ini bisa diakses melalui website jembatanotista.kotabogor.go.id.
Kepala Dishub Kota Bogor, Eko Prabowo menjelaskan, bahwa pola trayek angkutan umum ini mengikuti manajemen rekayasa lalu lintas.
Ada tujuh trayek yang sebelumnya melintas di Jalan Otista mengalami perubahan rute sementara akan menuju Jalan Suryakencana (Surken).
"Yang melalui jalur ini (Jalan Otista) tujuh trayek. Kemarin disepakati tujuh trayek itu lewat Surken. Yang lain terdampak kepadatan lalu lintas. Tapi nanti kami lihat kalau memang kepadatannya relatif tinggi, kita akan kumpul dan dihidupkan kembali sistem shift, ada A, B dan C," jelas Eko.
Baca Juga: Bansos BPNT Senilai Rp600 Ribu Cair di Bulan Mei, Cukup Penuhi Syarat Ini
Untuk sarana prasarana pendukung kelancaran lalu lintas saat diberlakukannya rekayasa lalu lintas, pihaknya telah memasang rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ) termasuk mempersiapkan kelengkapan lainnya.
"Untuk RPPJ ada 22 titik. Kemudian aktivasi traffic light depan Siloam, dan hari ini disiapkan traffic cone, beton dan water barrier. Nanti pelaksanaannya dikombinasikan, memang yang dibuka hanya darurat di Rumah Sakit PMI," ujar pria yang akrab disapa Danjen ini.
Danjen mengatakan, dari 527 personel Dishub Kota Bogor hampir 95 persen yang akan diterjunkan dalam kegiatan ini.
Mereka akan bertugas mengatur lalu lintas secara bergantian yang terbagi dalam tiga shift.
"Untuk penguatan personel dari hasil pemetaan titik menjadi bangkitan kepadatan lalu lintas ada di delapan simpang mayor, yakni simpang Tugu Kujang, Gang Aut, Ekalokasari, Ahoy, BTM, Internasional Motor, Empang, dan Pasir Kuda," pungkasnya.***