berita-bogor

Pemkot Kolaborasi dengan Japas, Dorong Wisata Sejarah dan Tingkatkan Okupansi Hotel

Minggu, 20 April 2025 | 07:59 WIB
Pemkot Kolaborasi dengan Japas, Dorong Wisata Sejarah dan Tingkatkan Okupansi Hotel

 

AYOBOGOR.COM -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berkolaborasi dengan mitra pariwisata, termasuk Jalan Pagi Sejarah (Japas), untuk meningkatkan daya tarik wisata di Kota Bogor.

Inisiator Japas, Jhonny Pinot, menjelaskan bahwa belum lama ini pihaknya mengikuti pertemuan bersama para pelaku pariwisata dan perhotelan yang dijembatani oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor.

Jhonny, yang telah bertahun-tahun mengunjungi situs bersejarah dan membagikannya melalui media sosial, mengaku mendapat respons positif dari para pengikutnya.

Bahkan, kehadiran Japas juga merupakan hasil dari permintaan followers, khususnya dari luar Kota Bogor, yang ingin ikut serta dalam kunjungan ke tempat-tempat bersejarah.

“Saat ini kami sedang merancang trip sejarah untuk tamu-tamu hotel. Jadi nanti di hotel-hotel akan ada display penawaran tour sejarah, dan itu sedang kami persiapkan,” ujar Jhonny, Sabtu (19/4/2025)

Kepala Disparbud Kota Bogor, Iceu Pujiati, menyatakan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan sektor pariwisata merupakan ikhtiar yang akan terus dikembangkan.

“Kolaborasi antarmitra pariwisata, salah satunya oleh Jhonny Pinot sebagai influencer yang aktif melakukan kegiatan Japas di Kota Bogor. Kita harus mengubah pasar yang sebelumnya lebih banyak pada Mice government, menjadi pasar wisata murni. Kota Bogor harus menjadi tujuan wisata,” katanya.

Pihaknya juga telah menjembatani pertemuan antara PHRI, IHGMA, influencer, EO, ASITA, pengelola DTW, dan lainnya untuk segera melakukan kolaborasi dengan hotel.

“Langkah selanjutnya adalah promosi bersama guna membangun ekosistem pariwisata yang kuat,” ucap Iceu.

Kolaborasi ini juga sejalan dengan arahan Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, yang menyebut bahwa Kota Bogor harus berkembang sebagai kota tujuan wisata.

Ia mengakui, saat ini Kota Bogor masih sangat bergantung pada kegiatan MICE government, termasuk sektor perhotelan yang mengandalkan aktivitas pemerintah pusat di Bogor.

“Tantangan ke depan adalah pemindahan ibu kota. Jadi, turunnya okupansi karena berkurangnya kegiatan pusat di Bogor bisa jadi latihan sebelum ibu kota benar-benar pindah ke IKN,” ujar Dedie Rachim.

Dedie Rachim menambahkan, Pemkot Bogor kini tengah memperkuat identitas sebagai kota wisata. Namun, pengembangan ini membutuhkan proses dan tahapan.

Halaman:

Tags

Terkini