Pemkot Kolaborasi dengan Japas, Dorong Wisata Sejarah dan Tingkatkan Okupansi Hotel

photo author
- Minggu, 20 April 2025 | 07:59 WIB
Pemkot Kolaborasi dengan Japas, Dorong Wisata Sejarah dan Tingkatkan Okupansi Hotel
Pemkot Kolaborasi dengan Japas, Dorong Wisata Sejarah dan Tingkatkan Okupansi Hotel

Ia berharap perekonomian nasional, termasuk Kota Bogor, akan terus membaik.

Gayung bersambut, Kementerian Pariwisata RI menyatakan kesiapannya mendukung pengembangan dan promosi wisata di Kota Bogor.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, yang menanggapi kondisi terkini pariwisata Indonesia, termasuk penurunan okupansi hotel di Bogor.

Ia menyatakan telah berkomunikasi dengan Wamendagri, Bima Arya, serta kementerian terkait untuk membahas pergeseran pasar pariwisata yang selama ini bergantung pada MICE government.

“Dari pemerintah, kami akan komunikasikan lebih lanjut. Kami sudah diskusi bagaimana pasar yang sebelumnya didominasi oleh MICE bisa dialihkan,” ujarnya saat menghadiri panen raya padi di Kampung Tematik Desa Wisata AEWO, Kelurahan Mulyaharja, Bogor Selatan, Kamis (17/4/2025).

Ia menambahkan, memang tidak akan sepenuhnya (beralih), tapi setidaknya bagaimana bisa mulai membuka peluang pasar baru.

"Untuk (okupansi) kembali 100 persen tentu kita lihat dulu, tapi pasar baru ini harus kita sasar," ujar Ni Luh Puspa.

Ia menyadari bahwa akan ada banyak kebijakan dari Kementerian Pariwisata terkait efisiensi, yang berdampak pada sektor pariwisata, terutama perhotelan.

Meski demikian, ia menyampaikan bahwa ini menjadi titik balik untuk melakukan peralihan. Ia mendorong agar mulai menggali ide-ide kreatif dan membuka keran dari sektor lainnya untuk mendukung kepariwisataan.

"Kalau bicara data, Kementerian Pariwisata terus mendorong agar kita mulai banyak menyasar wisata leisure baik secara kelompok maupun individu yang tujuannya benar-benar untuk berwisata," ucapnya.

Menurut Ni Luh Puspa, dengan potensi luar biasa yang dimiliki, Bogor harus lebih kreatif untuk mencari pasar baru, termasuk wisata komunitas dan asosiasi, tidak hanya dari dalam negeri, tapi juga dari luar negeri.

Saat ini, lanjut Ni Luh Puspa, Kemenpar RI sudah menyusun formula untuk menyikapi situasi ini dan akan dikembangkan bersama guna menyasar pasar baru.

Sebagai informasi, Japas yang berdiri sejak 2024 menjadi angin segar sebagai daya tarik wisata yang untuk meningkatkan okupansi perhotelan yang saat ini mengalami penurunan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husnul Khatimah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X