Namun, berbeda dengan loder, candil terbuat dari tepung ketan atau tapioka yang dicampur dengan ubi kuning.
Karena terbuat dari ubi, maka rasanya cenderung manis. Sedangkan tektusnya lebih berat dan kenyal dibanding loder karena candil mengandung tepung ketan.
Selain candil ubi, ada juga sagu mutiara, yakni jajanan pelengkap terbuat dari tepung tapioka berwarna merah muda yang sedikit transparan.
Mutiara berbentuk bulatan-bulatan kecil dengan rasa manis tipis bertekstur lebih kenyal dibanding candil dan loder.
Selain tambahan candil ubi dan mutiara, es loder Mang Andri ini diberi kuah santan dan gula merah, serta susu kental manis untuk menambah rasa manis.
Dominan rasanya adalah manis dan gurih. Rasa manis bisa muncul dari candil, gula merah dan susu kental manis.
Sementara gurih dari kuah santan yang juga ditambah daun pandan saat perebusannya sehingga mengeluarkan aroma yang sedap.
Gerobak es loder Mang Andri ini biasa ditemukan di sekitar Perumahan Taman Yasmin Curugmekar, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Baca Juga: Pemekaran Wilayah Kabupaten Bogor, Apakah Bagian dari Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup Warga?
Satu mangkuk es loder Mang Andri di Taman Yasmin, Bogor, ini dibanderol cukup murah dan tak menguras kantong, yakni Rp5 ribu per porsi.
Mang Andri biasa mangkal di Perumahan Taman Yasmin mulai pukul 1 siang hingga jam 5 sore. Cocok untuk menghilangkan dahaga di tengah cuaca panas siang hari.***