Alhamdulillah Suhu Panas di Kota Bogor Mulai Turun, BMKG Sebut Bukan Disebabkan Gelombang Panas

photo author
- Rabu, 26 April 2023 | 06:20 WIB
Ilustrasi suhu panas (BMKG)
Ilustrasi suhu panas (BMKG)

AYOBOGOR -- Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, suhu panas di Indonesia sudah mulai turun. Hal ini juga dirasakan di Kota Bogor.

Panas yang terasa menyengat di Kota Bogor, beberapa hari belakangan kini memang teras telah menurun.

Menurut BMKG fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia termasuk di Kota Bogor belakangan bukanlah gelombang panas. Menurut dia, ditilik mendalam dengan dua karakteristik maupun statistik, tidak termasuk kategori gelombang panas karena tidak memenuhi kondisi yang ada.

“Suhu panas di Indonesia bukan gelombang panas dan suhu maksimum harian sudah mulai turun,” kata Dwikorita dalam keterangannya, dikutip Republika Rabu (26/4/2023).

Dia menyampaikan, secara karakteristik, fenomena suhu panas yang ada di Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus biasa tiap tahunnya. Sehingga, kata dia, potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

“Sedangkan secara indikator statistik suhu kejadian, lonjakan suhu maksimum yang mencapai 37,2 derajat celsius melalui pengamatan stasiun BMKG di Ciputat pada pekan lalu hanya terjadi satu hari tepatnya pada 17 April 2023,” tutur dia.

Meski demikian, Dwikorita menjelaskan, suhu tinggi tersebut sudah turun. Kini, suhu maksimum teramati berada dalam kisaran 34 derajat celsius hingga 36 derajat celsius di beberapa lokasi.

Khusus untuk variasi suhu maksimum yang berkisar 34 derajat celsius ħingga 36 derajat celsius untuk wilayah Indonesia, disebut masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebab itu, secara klimatologis, dalam hal ini untuk Jakarta, bulan April, Mei, dan Juni adalah bulan-bulan di mana suhu maksimum mencapai puncaknya, selain Oktober-November.

Lalu, bagaimana cara untuk mengurangi dampak yang dirasa? Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril, menyoroti cuaca panas dalam beberapa waktu terakhir. Dia meminta agar masyarakat bisa lebih waspada saat berada di luar ruangan dan berupaya menjaga tubuh tetap sehat.

“Memang cuaca panas beberapa hari ini dan ke depan sedang tidak biasa. Untuk itu mari kita ikuti tips agar terhindar dari dampak cuaca panas ketika sedang atau sering berada di luar ruangan,” kata Syahril dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (25/4/2023).

Dalam penjelasannya, berikut adalah beberapa tips untuk menghadapi cuaca panas tak biasa:

1. Cegah dehidrasi dengan minum air yang banyak. Jangan menunggu haus.

2. Hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis.

3. Hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung, gunakan topi atau payung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husnul Khatimah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X