AYOBOGOR.COM - Puluhan pengungsi korban kebaran Depo pertamina Plumpang kini masih menempati tenda darurat di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara hingga hari ini, Jumat 10 Maret 2023.
Sebanyak 41 warga dari 10 Kepala Keluarga (KK) korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang diketahui masih berada di tempat pengungsian.
Para pengungsi kini membutuhkan dukungan finansial untuk bisa melanjutkan hidupnya pasca rumah tinggalnya dilalap si jago api.
Baca Juga: Pakai Baju Tahanan dan Resmi Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Ammar Zoni Minta Maaf ke Irish Bella
"Masalahnya mereka belum meninggalkan tempat ini karena belum ada tempat tinggal. Mereka belum punya tempat tinggal," ujar Kepala PMI Jakarta Utara, Rijal dilansir AYOBOGOR.COM dari Republika.
"Perlu bayar kontrakan dan ini perlu diselesaikan semua. Posko pengungsian tidak akan ditutup sampai mereka menemukan tempat nyaman untuk tinggal di luar," sambungnya lagi.
Sebenarnya pihak PMI Jakarta Utara memberikan batas waktu pengusingan hingga tujuh hari.
Namun, hingga batas waktu habis, para pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang masih bertahan di tenda darurat.
Rijal memastikan pihaknya tidak akan mengusir para pengungsi meskipun sudah melebihi batas waktu yang ditetapkan.
Bantuan logistik dari berbagai kalangan masih terus berdatangan, bahkan terlihat menumpuk di lokasi penyimpanan.
Meski demikian, para pengungsi sangat membutuhkan dukungan finansial untuk mencari tempat tinggal yang baru.
Selain bantuan logistik, tim medis pun masih disiagakan di lokasi kebaran.
Baca Juga: Bharada Eliezer Tak Lagi Dilindungi LPSK, Ronny Talapessy Pasang Badan: Wah Terlalu Mengada-ada Nih!